Sahabat Mombine, tentunya kita sepakat bahwa di era modern ini, semakin banyak bermunculan sosok perempuan hebat, mandiri, dan menginspirasi seperti RA. Kartini. Puan-puan ini pun berasal dari berbagai kalangan salah satunya sosok ibu rumah tangga, sampai dengan sosok perempuan di organisasi. Mereka hebat dan menginspirasi dalam bidangnya masing-masing. Berikut sederet perempuan hebat inspiratif dari Desa Dampal, Provinsi Sulawesi Tengah yang layak menjadi inspirasi masa kini.

Ibu Misnah

Mama Didit atau ibu Misna mengakui, awal mula dirinya berkecimpung dalam aktifitas organisasi, bermula ketika dirinya dipertemukan dengan Ibu Mutmainah Korona sekitar awal tahun 2000an, dalam proses advokasi kasus permasalahan di Desa yang dikawal hingga ranah kabupaten. Melalui momentum tersebut, dirinya tertarik untuk ikut dalam kegiatan-kegiatan sosial hingga membuatnya menjadi salah satu Perempuan Paralegal yang difasilitasi oleh DP3A Sulteng untuk melakukan aktifitas pendampingan terhadap kasus-kasus kekerasan. 

Perempuan tangguh kelahiran Dampal 48 tahun lalu ini, merupakan kader perempuan penggerak Sikola Mombine di Desa Dampal Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala. Sehari hari Misna bergelut dengan aktifitas sosial kemanusiaan di desa, mulai dari memberi penguatan kepada kelompok perempuan, hingga megorganisir kelompok-kelompok remaja dan laki-laki untuk teribat dalam pembangunan di desa. Melalui aktifitas balai belajar kampung yang dibangun bersama Yayasan Sikola Mombine, Misna berharap bisa memotivasi perempuan di Desa dampal untuk terus memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap kemajuan zaman, dengan balai belajar kampung menjadi solusi tepat untuk menambah kapasitas pengetahuan perempuan yang sebagian besar belum bisa mengenyam fasilitas pendidikan secara formal. Karena menurut Misnah, perempuan harus mampu menjadi aktor perubahan yang dimulai dari lingkungan terdekat sehingga bisa menjadi aktor perubahan sosial politik untuk mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat Indonesia yang berdaulat, adil,mandiri dan demokratis.

Ibu Andi Maya intan

Ibu Maya Intan adalah seorang pegawai Honorer di Kantor Kecamatan Sirenja yang mencoba mencari informasi untuk bisa mengetahui aktifitas apa saja yang dilakukan sekelompok perempuan di Desa dampal dan setiap pekannya antusias membawa peralatan menulis layaknya siswa-siswi berangkat ke sekolah. Ibu Maya memutuskan untuk bergabung bersama kelompok balai belajar Sikola Mombine yang menurutnya bisa menambah kapasitas keilmuannya dalam kehidupan bermasyarakat dan bisa belajar banyak hal. Perempuan kelahiran Tanjung Padang 1983 ini, pernah menjadi pengurus inti Farum Komunikasi Pemuda Peduli Sirenja (FKPPS), Sebagai organisasi pemuda yang memperjuangkan aspirasi pemuda se Kecamatan sirenja untuk kemajuan pembangunan.

Ibu Maya meyakini bahwa semua perempuan punya kesempatan untuk maju. Melalui organisasi dan pertemuan bermanfaat perempuan, Ia mengakui bahwa Ia sudah memiliki kesadaran untuk memperjuangkan haknya dengan mampu bersuara di forum lokal dan mampu mengawal kebijakan.

Menurutnya, perempuan di dampal sangat memiliki potensi dan berharap bisa menjadi perempuan mandiri, setidaknya tidak bergantung sepenuhnya terhadap suami, tanpa melupakan fitrahnya sebagai Ibu dan Istri. Selain itu bisa memberikan ilmunya dengan ikhlas dari segala bidang demi perempuan Dampal yang lebih maju. 

Ibu Herlina

Perempuan dengan panggilan sehari-hari Ibu Lina ini, memiliki aktifitas rutin sebagai pendamping keluarga harapan di Desa Dampal, selama ini dia pantang menyerah untuk mendampingi kelompok perempuan di sana untuk penguatan kelompok ekonomi, yang diharapkan berdampak pada peningkatan pendapatan ekonomi keluarga. Dengan bergabung dalam program Sikola Mombine, dia berharap sikola mombine menjadi sikola prioritas bagi ibu-ibu di Desa Dampal karena kita tidak hentinya belajar, karena dengan belajar kita bisa menambah ilmu demi menghadapi kemajuan dunia.

Perempuan yang hobi olahraga ini, berkomitmen untuk terus menggerakkan kelompok perempuan di Dampal karena menurutnya, perempuan harus mengambil peran dalam semua sektor untuk bisa menunjang haknya. Tidak hanya itu, herlina berpendapat, bahwa tantangan untuk menggerakan perempuan terkadang lahir dari berbagai faktor seperti suami, orang tua, bahkan urusan domestik yang terkadang dinilai sebagai hambatan utama peempuan untuk bergerak maju. Herlina berharap, hadirnya Sikola mombine menjadi metode baru sebagai formula penyemangat bagi perempuan untuk bisa menginspirasi perempuan lainnya.

Ibu Mardia

Ibu Mardia, adalah seorang guru honorer yang mengajar di salah satu Taman Kanak-kanak (TK) Di Desa Dampal, cita citanya tidak muluk-muluk untuk bergabung di kelompok balai belajar Sikola Mombine, dia hanya ingin menjadi ibu rumah tangga yang baik yang mampu memberikan pendidikan yang baik untuk keluarganya. Keputusannya untuk bergabung dalam organisasi merupakan salah satu penunjang dirinya untuk berproses lebih maju dan melatih diri untuk bisa bersosialisasi dan berinteraksi dengan berbagai macam orang. 

Sebagai perempuan di Dampal, Ia ingin lebih mengasah diri dalam menambah pengalaman, karena ilmu dan pengalaman merupakan bekal abadi yang akan dijadikan patokan arah hidup agar manusia bisa memanusiakan perempuan lainnya.

Ibu Nursyam

Ibu Nursyam atau Mama Tezar adalah sapaan akrabnya, merupakan perempuan kelahiran Dampal 13 Mei 1973, yang dipercayakan sebagai koordinator posko pengungsian amanah di Dampal, sehingga dirinya membuktikan jika perempuan mampu menembus sekat untuk turut mengambil peran dalam aktifitas di desa. Salah satu pencapaian yang diperoleh oleh Ibu Nursyam adalah memenangkan Lomba Rangking 1 yang diadakan oleh Sikola Mombine saat peringatan Hari Perempuan internasional di Palu yang dilaksanakan di Kecamatan Tawaeli.

Menjalani hidup dengan penuh makna merupakan pedoman yang selalu dijunjung tinggi oleh Ibu Nursyam, sehingga dirinya juga pernah diamanatkan menjadi tenaga pendamping pelopor perdamaian untuk memberikan dampingan kepada penyintas bencana di Dampal. Melalui Sikola Mombine Ibu Nursyam juga memberi harapan besar untuk menjadi wadah pengembangan pribadi dan keilmuan kaum perempuan di Dampal sehingga mampu memberikan dampak positif untuk setiap keluarga dan lingkungan di sekitarnya.

Tinggalkan Balasan