Yayasan Sikola Mombine dorong perencanaan dan penganggaran yang responsif gender di desa Sansarino, kabupaten Tojo Una-una melalui program Perhutanan Sosial Perempuan dan Generasi Muda (PSPGM), Sikola Mombine bersama mitra The Asia Foundation dan beberapa instansi terkait seperti Kesatuan Pengelola Hutan (KPH), Sivia Patuju kabupaten Tojo Una-una.

Pendamping KUPS desa Sansarino, Ramlah Laki, mengatakan, bersama pemerintah desa Sansarino, dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, dan DP3APPKB Kabupaten Tojo Una-una melibatkan masyarakat desa Sansarino, BPD, Karang Taruna melakukan rembuk selama dua hari terhitung sejak tanggal 7 hingga 8 Agustus 2002 di Aula Desa Sansarino dalam upaya mendorong penganggaran yang rensponsif gender di Kabupaten Tojo Una-Una.

Selain itu, kegiatan itu juga mengahasilkan beberapa komoditas yang akan menjadi produk unggulan desa Sansarino melalui Kelompok Usaha Perhutanan Sosial melalui proses perengkingan dan kesepakatan masyarakat.

“Melihat banyaknya komoditas dan minat pasar serta hasil hutan bukan kayu, kami juga akan membantu dalam hal proses produksi dan pengelolaan dengan membangun mitra bersama KPH lainnya,”sebut Ambar dari KPH Sivia Patuju saat sesi Tanya jawab.

Kegiatan yang difasilitasi oleh Yayasan Sikola Mobine ini mendapat respon yang sangat baik dari kepala dinas PMD kabupaten Tojo Una-una, Mohammad Isa Ashar Latimumu, SH.

“Kami sangat berterima kasih kepada Yayasan Sikola Mombine karena dalam hal ini telah membantu kerja-kerja dinas pemberdayaan Desa, Kegiatan-kegiatan rembuk perempuan dan usaha perempuan seperti ini harus dikembangkan, tidak hanya di desa Sansarino tapi semua desa harus memprioritaskan usulan ibu-ibu, apalagi sekarang ini sudah ada 20 persen ketahanan pangan yang bisa menjadi pemberdayaan kepada perempuan dan harus berhasil sehingga dapat meningkatkan taraf hidup perempuan di desa,” jelasnya.

Kadis PMD menambahkan, usulan ibu-ibu akan menjadi prioritas dalam penganggaran alokasi dana desa tahun 2023 mendatang. Hal itu diamini oleh Sekdes desa Sansarino, Yusman Bakri. Ia berjanji penggunaan dana desa 20% akan dialokasikan kepada kelompok usaha perempuan.

Kepala DP3APPKB, Touna, Dalfiah,S.P.,M. Menegaskan bahwa peran perempuan sangat banyak, mulai dari urusan domestik di rumah mengurus anak, suami, sampai mengurus pekerjaan diluar rumah. Baik di kantor ataupun ladang. Sehingga kata Dalfiah, perempuan harus diberdayakan, diberikan pelatihan seperti menjual online, menjual kue dan lain sebagainya.

Pendamping KUPS desa Sansarino, Ramlah Laki berharap, satu tahun kedepan, kelompok usaha perempuan sudah menghasilkan produk yang akan menjadi produk unggulan hingga ke tingkat nasional.

Laporan: Ridwan Laki

Sumber: https://wartakiat.com/2022/08/yayasan-sikola-mombine-dorong-penganggaran-responsif-gender-di-kabupaten-tojo-una-una/

Tinggalkan Balasan