Yayasan Sikola Mombine bekerjasama dengan Indonesia Corruption Watch (ICW) gelar sekolah antikorupsi pempuan untuk memperkuat perspektif antikorupsi kepada kelompok perempuan.
Yayasan Sikola Mombine bekerjasama dengan ICW menggelar Sekolah Antikorupsi (Sakti) Perempuan untuk perempuan di Palu dan sekitarnya.
Manager Advokasi dan Pendampingan Yayasan Sikola Mombine Maryam mengatakan kegiatan itu telah dibuka sejak tanggal 13 hingga 19 Desember di aula FISIP Untad.
“Kegiatan ini telah dimulai sejak tanggal 13, namun untuk materi antikorupsi dan gender dilangsungkan mulai tanggal 14 hingga 19 Desember,” terang Maryam.
Maryam menambahkan peserta yang mengikuti kegiatan tersebut berjumlah 15 orang perempuan muda berusia 20-35 tahun, dua di antaranya disabilitas, para perserta diseleksi dari berbagai latar belakang organisasi dan pekerjaan.
“Peserta tidak hanya akan belajar dalam kelas bersama para narasumber atau ahli, tetapi juga melakukan kunjungan lapangan ke lembaga negara atau daerah untuk memberikan pengalaman mengamati masalah sosial secara langsung dan berdiskusi dengan lembaga pemerintah tersebut,” kata Maryam.
Maryam menerangkan sakti bertujuan untuk mengembangkan kelompok baru yang mempunyai pengetahuan dan keahlian dalam mengawal dan memantau pembangunan pasca bencana di Kota Palu dan sekitarnya.
“Selain akan belajar materi mengenai antikorupsi dan gender, peserta akan belajar mengenai strategi advokasi pengawasan penanganan bencana. Hal ini mengingat pentingnya melakukan pengawasan pembangunan pasca bencana gempa, tsunami, dan likuifaksi di Palu tahun 2018,” jelas Maryam.
Tujuan dari kegiatan ini adalah memperluas target kampanye dan jaringan antikorupsi di Kota Palu dan sekitarnya, serta memperkuat perspektif antikorupsi kepada kelompok perempuan.
Perlawanan terhadap korupsi tak cukup hanya dengan penindakan hukum yang kuat, tetapi perlu dilawan dengan gerakan sosial lintas isu dan kelompok yang terkonsolidasi, disertai pencegahan yang efektif. (*)
Sumber: Tribun Palu