• Post author:
  • Post category:Blog
  • Post comments:0 Comments

Yayasan Sikola Mombine melakukan kegiatan Pengasuhan Dengan Cinta (PDC) di area program di kabupaten Parigi Moutong. Kegiatan PDC ini merupakan rangkaian dari program perlindungan anak yang dilakukan Sikola Mombine bersama Wahana Visi Indonesia.

Pengasuhan Dengan Cinta (PDC) merupakan kegiatan pelatihan bagi orang tua mengenai aktivitas pengasuhan alternatif. Kegiatan ini mengumpulkan orang-orang tua dari anak penerima menfaat yang tergabung dalam kelompok koperasi ASKA, yakni koperasi simpan pinjam orang tua untuk kebutuhan sekolah anak. Para peserta yang kebanyakan adalah ibu-ibu ini memperoleh materi mengenai bahasa cinta dalam keluarga, pelindungan anak, hak-hak anak. Mereka diajak untuk flashback hal baik apa yang diajarkan kepada anak dan hal buruk apa yang telah dilakukan pada anak.

Kegiatan PDC ini sendiri telah dilakukan sejak November 2022 hingga Februari 2023. Kegiatan ini dilangsungkan di tiga kecamatan berbeda diantaranya Kecamatan Mepanga, Kecamatan Tomini dan Kecamatan Parigi Selatan dan Kecamatan. Jumlah peserta yang datang rata-rata berjumlah 35 orang. Sedangkan fasilitator kegiatan merupakan tokoh agama, tokoh masyarakat atau kader desa setempat.

Salah satu fasilitator kegiatan ini ialah ibu Suci Arsih, seorang tokoh agama yang cukup berpengaruh di desanya, desa Ogotion. Melalui kegiatan PDC ini ibu Suci Arsih mengajak orang tua untuk peduli pada isu perlindungan anak, dimulai dari lingkungan keluarga dengan menawarkan pengasuhan alternatif. Ibu Suci Arsih dalam penjelasannya memberikan contoh bagaimana ia mengasuh anaknya yang baru berusia 4 tahun, melalui pengasuhan alternatif ini mampu menumbuhkan kepercayaan diri sang anak.

Fasilitator lainnya ialah ibu Dwi Antari salah satu KPM dari desa Kotaraya Timur. Ia mengakui bahwa memang mengubah pola pengasuhan yang sudah lama membudaya dalam keluarga akan sulit dihilangkan, karena itu perlu perlahan-lahan. Dirinya sendiri juga mengakui meskipun telah menjadi fasilitator PDC, ada masa-masa dia lengah dengan materi yang ia sampaikan. Salah satunya ialah dengen memberikan hukuman kepada anak. Akan tetapi ia menambahkan bahwa sekali-kali anak juga mungkin perlu diajarkan mengenai budaya disiplin agar mereka tumbuh tidak semena-mena pada sesama, akan tetapi perlu dicatat bahwa hukuman tersebut tidak boleh berlebihan.

Ibu Suci, ibu Dwi dan beberapa fasilitator lain sebelumnya memang sudah pernah mendapatkan pelatihan serupa oleh Wahana Visi Indonesia, sehingga kini merekalah yang berdiri untuk mengajarkan orang-orang tua lainnya di desa mereka.

Para peserta kegiatan ini sangat antusias karena materi yang diberikan sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari.

“Ya kita itu juga sayang dengan anak-anak, ingin memberikan yang terbaik, tetapi saat emosi kita lupa dengan materi yang kita dapat.” Ujar salah satu peserta.

Rini Lestari, Community Organizer Yayasan Sikola Mombine yang mendampingi Kecamatan Tomini dan desa Ogotion menyampaikan bahwa materi yang diberikan ini sesungguhnya bukan hal baru. Para orang tua sebernarnya sudah tahu apa yang baik dan tidak baik untuk anak mereka. Namun seringkali orang tua menjadi lupa kala tersulut emosi.

Karena itu selain pelatihan ini, para peserta nantinya akan terus melakukan pertemuan rutin antar orang tua (Parent Support Grup) untuk membahas isu perlindungan anak setiap bulannya. Tujuannya agar sesama orang tua dapat saling mendukung dan saling mengingatkan mengenai pengasuhan alternatif. Repitisi materi perlu dilakukan secara berulang demi merubah kebiasaan yang sudah lama tertanam.

“Kami berharap orang tua yang tergabung dalam Parent Support Grup setelah mengikuti pelatihan PDC ini dapat memutus mata rantai kekerasan kepada anak. Melalui pola asuh yang baik kita berharap rantai kekerasan ini putus sehingga tidak berlanjut pada generasi selanjutnya.”

Tutup Rini

[End]

Penulis: Satrio Amrullah

Tinggalkan Balasan