• Post author:
  • Post category:Blog
  • Post comments:0 Comments

Yayasan Sikola Mombine turut berpartisipasi dalam Pelatihan untuk Pemetaan Terbuka Pengelolaan Hutan dan Mangrove yang diselenggarakan di Kantor Yayasan KEHATI, Jakarta Selatan, pada Selasa 17 September 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh 18 peserta dari berbagai lembaga, termasuk Nurul Rahma Fadila, Community Organizer (CO) dari Yayasan Sikola Mombine.

Pelatihan yang berlangsung selama beberapa hari ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para peserta dalam penggunaan platform OpenStreetMap (OSM) dan perangkat pemetaan terbuka berbasis seluler. Melalui pelatihan ini, peserta diajarkan cara mengumpulkan data lapangan menggunakan perangkat mobile dan memperbarui peta dasar untuk pengelolaan ekosistem hutan dan pesisir.

Direktur Yayasan KEHATI dalam sambutannya menyampaikan pentingnya pelatihan ini, terutama dalam konteks isu perdagangan karbon yang membutuhkan data yang rinci dan tervalidasi. “Data dalam konservasi sangat vital,” ujarnya. Ia menekankan bahwa data yang tidak lengkap bisa memengaruhi validitas program rehabilitasi ekosistem dan pengelolaan sumber daya alam di wilayah tersebut.

Yayasan Sikola Mombine, yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat lokal, mengirimkan Nurul Rahma Fadila untuk mewakili organisasi tersebut. Menurut Nurul, pelatihan ini sangat berguna bagi keberlanjutan proyek yang dijalankan di lapangan. “Platform yang dikenalkan sangat bagus untuk diterapkan di lokasi proyek kami, karena siapapun bisa mengakses datanya dan gratis. Namun, tantangannya adalah tools dalam aplikasi ini menggunakan bahasa Inggris, sehingga perlu upaya lebih untuk mengedukasi masyarakat lokal.”

Selama pelatihan, para peserta diperkenalkan pada platform Ushahidi, sebuah alat partisipatif untuk mengumpulkan data lapangan yang dapat digunakan dalam pemantauan ekosistem hutan dan pesisir. Dalam diskusi kelompok, para peserta bekerja sama untuk membuat formulir pengumpulan data terkait kondisi kehutanan dan ekosistem pesisir yang nantinya akan divisualisasikan dalam peta terbuka berbasis web.

Hasil dari pelatihan ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi organisasi seperti KEHATI dan YKAN, yang akan memiliki kemampuan lebih baik dalam memanfaatkan data pemetaan terbuka untuk rehabilitasi ekosistem. Selain itu, masyarakat lokal juga diharapkan dapat dilatih dalam penggunaan perangkat ini, yang pada akhirnya akan menciptakan ekosistem pemetaan terbuka yang andal di Indonesia.

Pelatihan ini juga menghasilkan rencana sementara untuk pengembangan kapasitas lebih lanjut yang dipimpin oleh Yayasan KEHATI, YKAN, dan mitra lokal lainnya, dengan dukungan dari AP Hub. Program ini akan memberikan bantuan teknis berkelanjutan untuk meningkatkan pemantauan dan pengelolaan ekosistem hutan dan pesisir di masa depan.

Dengan partisipasi Yayasan Sikola Mombine dan organisasi lainnya, pelatihan ini menjadi langkah penting dalam memajukan konservasi berbasis data terbuka dan partisipatif, yang akan mendukung upaya pengelolaan sumber daya alam secara lebih efektif di tingkat lokal dan nasional.

[End]

Penulis: Satrio Amrullah | Editor: Satrio Amrullah

Tinggalkan Balasan