Pengelolaan anggaran publik yang baik mampu mewujudkan desa yang sejahtera. Kebijakan anggaran juga sebagai sebuah komitmen politik dapat mengukur bagaimana seorang pemimpin dalam mengambil kebijakan, wajah anggaran akan memperlihatkan bagaimana kebijakan itu mampu memenuhi kebutuhan warganya. Sikola Mombine dalam mencetak aktor pemimpi perempuan akar rumput salah satunya terus mendorong partisipasi perempuan agar terlibat penuh dalam proses pembangunan, dimulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga proses monitoring dan evaluasi.
Sikola Mombine selama ini juga melakukan advokasi dalam dalam pengalaman yang mendorong kebijakan-kebijakan yang yang berperspektif gender dan pro rakyat miskin, kemudian diundang untuk melmberikan penguatan kepada perangkat desa dan juga focal point masyarakat yang ada di 2 kabupaten di Sulawesi Tenggara. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Swisscontact bersama Wahana Visi Indonesia dilakukan selama 3 hari dimulai dari tanggal 7 sampai dengan 9 November 2018 di hotel Same Kendari dengan total 51 peserta yang datang dari Kolaka Timur dan Kolaka.
Dalam pelaksanaannya lima orang perwakilan sikola mombine yang menjadi fasilitator utama pada kegiatan ini adalah ketua yayasan sikola mombine yaitu ibu Mutmainah korona, manajer keuangan ibu Jameang, program manager Gunawan dan Siti Rahmadani selaku program officer di Yayasan Sikola Mombine. Proses yang banyak menggali pengalaman peserta khususnya kelompok perempuan yang hadir mewarnai bagaimana pendekatan pengalaman perempuan dan kelompok kelompok rentan menjadi sangat penting dalam membaca situasi desa hari ini.
Proses pelatihan selama 2 hari ini juga banyak menggali bagaimana pembangunan berbasis kinerja harus didorong dimulai dari dari desa. Sedangkan materi yang diajarkan mulai dari mendorong perspektif gender yang berkeadilan, kepemimpinan dan partisipasi politik perempuan, politik anggaran desa, analisis kebijakan anggaran desa yang responsif gender dan strategi mewujudkan desa yang ramah perempuan dan kelompok rentan.
Hasil dari pelatihan ini banyak memberikan rekomendasi kepada para perangkat desa khususnya kepala desa dan para Focal Point untuk bisa mengaplikasikan ilmu nya langsung dalam proses kepemimpinannya di desa dan mereka berharap agar kegiatan ini bisa diinternalisasikan kepada seluruh elemen pengambil keputusan di desa serta masyarakat.