IMG_20180802_113552.jpg

Palu, institut Sikola Mombine melaksanakan kegiatan Coaching clinic Perempuan Desa, pada 2 – 3 Agustus 2018 yang bertempat di Kedai Rahmat. Kegiatan Coaching clinic Perempuan Desa di buka oleh ibu Jamaeng Agus, dalam ini mewakili Direktur Sikola Mombine Institut, dalam sambutan ibu Jamaeng Agus mengungkapkan, bahwa “Perempuan harus memperoleh akses dan kontrol dalam pengelolaan Sumber Daya Alam bahkan sampai pengambilan keputusannya, karena dalam pembagian kerjanya secara gender perempuan terlibat dalam proses produksi, pemeliharaan dan perawatan”.

Sebab keadaan perempuan yang marginal dalam pengelolaan dan keberlanjutan Sumber Daya Alam ini, semakin parah dan membebaninya ketika terjadi konflik Sumber Daya Alam yang melawan pemilik modal. Di satu pihak, dalam situasi konflik para perempuan ini tetap harus mempertahankan keberlangsungan hidup keluarganya tetapi di lain pihak dia tidak punya akses terhadap pengetahuan ekonomi politik yang berhubungan dengan konflik Sumber Daya Alam, dan juga tidak punya kontrol terhadap upaya survival untuk komunitas yang sedang berkonflik. Fira Tiyasning Tri Utari sebagai ketua pelaksana kegiatan tersebut mengatakan, “kegiatan Coaching clinic Perempuan Desa dilaksanakan agar menguatnya kemampuan dan pengetahuan 15 Pemimpin perempuan inspiratif terpilih di Sulawesi tengah, dalam tata kelola hutan dan lahan yang berkelanjutan, terkonsolidasi gerakan pemimpin perempuan dalam tata kelolah Hutan di Sulawesi Tengah dan lahirnya agenda strategis gerakan kepemimpinan perempuan dalam tata kelola hutan”.

Dalam kegiatan Coaching clinic Perempuan Desa ini melibatkan 15 perempuan dari 4 kabupaten di provinsi Sulawesi Tengah, diantaranya Kab. Poso, Sigi, Donggala dan Kota Palu. 15 peserta tersebut menceritakan kondisi di Desanya terkait peran perempuan dalam tata kelola hutan dan lahan, selaian itu mereka diberi pengetahuan terkait relasi gender dalam tata kelolah hutan mengksplorasi Posisi rentan perempuan dan peluang, dan peserta juga di ajarkan penguatan kepemimpinan Perempuan Melalui Storytelling dan Photo Story.

 

Tinggalkan Balasan