• Post author:
  • Post category:Blog
  • Post comments:0 Comments

Malitu, 31 Januari 2025 – Bertempat di Balai Desa Malitu, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, telah dilaksanakan pertemuan penting yang membahas perkembangan Perhutanan Sosial (PS) serta investasi Forest and Other Land Use (FOLU) di Desa Malitu. Acara ini melibatkan pemerintah desa, anggota Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Mesale, Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Lestari, serta Yayasan Sikola Mombine untuk merumuskan langkah strategis guna memastikan keberhasilan program ini.

FOLU Net Sink 2030 adalah strategi nasional yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) di sektor kehutanan dan lahan, sehingga tingkat serapan karbon lebih tinggi dibandingkan tingkat emisi. Kebijakan ini merupakan bagian dari komitmen Indonesia dalam mitigasi perubahan iklim dan diharapkan berkontribusi sekitar 60% dari total target penurunan emisi nasional. Untuk mewujudkan target tersebut, diperlukan sinergi antara pemerintah, dunia usaha, serta masyarakat dalam pengelolaan sumber daya hutan secara berkelanjutan.

Dalam pertemuan tersebut, Ketua LPHD Mesale, Kristianus Bakumawa, menyampaikan perkembangan signifikan dalam pengelolaan perhutanan sosial. Salah satu pencapaian penting adalah kepemilikan buku tabungan sendiri oleh LPHD Mesale yang akan digunakan untuk transaksi keuangan terkait program ini.

“Kami telah menerima pemasukan dari penjualan rotan sebesar Rp1,9 juta yang digunakan untuk membeli polybag bagi tanaman bambu, ebony, dan durian,” ujar Bakumawa.

Meskipun bantuan investasi FOLU sebesar Rp200 juta belum diterima, LPHD Mesale telah mengambil inisiatif untuk memulai pengkayaan tanaman lebih awal. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa bibit yang akan digunakan telah mencapai ukuran ideal 1-3 meter sebelum penanaman, mengantisipasi kemungkinan keterlambatan pasokan dari vendor.

Investasi FOLU di Desa Malitu akan direalisasikan dalam dua tahap, dengan tahap pertama senilai Rp140 juta. Dana ini akan digunakan untuk Penanaman tanaman durian okulasi dan alpukat, penyediaan alat dan bahan untuk komoditas aren, bambu, dan nibong, dan dukungan bagi petani yang lahannya akan digunakan dalam proyek ini.

LPHD Mesale telah menjalin koordinasi dengan pemerintah desa dan masyarakat, termasuk petani, anak muda, serta kelompok perempuan untuk berpartisipasi aktif dalam program ini. Selain itu, bantuan padi ladang juga diberikan kepada petani sebagai bentuk dukungan dalam persiapan lahan untuk tanaman investasi FOLU.

Kepala Desa Malitu menekankan pentingnya perencanaan matang dalam persiapan lahan.

“Persiapan lahan tidak bisa dilakukan secara mendadak. Oleh karena itu, kami memastikan bantuan ini benar-benar bermanfaat bagi petani dan kesejahteraan masyarakat Desa Malitu ke depan,” ungkapnya.

Dengan perencanaan yang matang dan keterlibatan aktif berbagai pihak, Desa Malitu berkomitmen untuk mengelola perhutanan sosial secara berkelanjutan. Implementasi investasi FOLU diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal, sekaligus berkontribusi dalam upaya mitigasi perubahan iklim.

Langkah-langkah yang telah diambil ini menunjukkan bahwa Desa Malitu tidak hanya siap mendukung program nasional dalam mencapai FOLU Net Sink 2030, tetapi juga berupaya menciptakan kesejahteraan yang lebih baik bagi komunitas setempat.

[End]

Penulis: Satrio Amrullah | Editor: Satrio Amrullah

Tinggalkan Balasan