bagaimanapun konflik Poso masih meninggalkan bekas yang belum hilang sama sekali di ingatan mereka, membuat luka itu menganga kembali bukanlah sebuah solusi perdamamaian. dialgo yang kami bangun kali ini adalah dialaog untuk membongkar prasangka, prasangka yang timbul dalam sebuah perbedaan yang disebut agama, sebuah perbedaan yang membuat hati kami pernah luka, Di Poso Perempuan dari desa madale yang mayoritas kristen, dan perempuan dari kalamalaea yang mayoritas muslim belajar bersama tentang keberagaman dan penghargaan pada kaum minoritas. Perbedaan yang membuat kita kuat .
Terimakasih @gprimasatya yang selalu memfasilitasi materi ini.
Building dialogue to break the prajudices. In poso, women from madale and kalamalea which are majority from muslim and christian backgrounds were sitting together learn about pluralism and engaging to minority identities. We believe diferences makes us strong.
