Edukasi kesehatan seksual adalah hal yang penting diketahui oleh remaja karena dengan adanya pemahaman yang baik dan cukup mengenai seks dapat mengurangi resiko remaja dari kehamilan yang tidak diinginkan serta pencegahan penularan penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS.

Melihat urgensi pentingnya pemahaman Kesehatan seksual dan reproduksi pada kelompok remaja, Yayasan Sikola Mombine rutin melaksanakan kegiatan diskusi bersama kelompok remaja di kelurahan Pantoloan Boya, Kec. Taweli , Kota Palu yang merupakan salah satu vokal poin Yayasan Sikola Mombine. Pada 11 September 2021 lalu, topik diskusi yang dibahas adalah “Infeksi Menular Seksual & HIV/AIDS” yang dibawakan oleh Fiani Rizky selaku pendidik. Pertemuan ini dihadiri oleh 9 peserta remaja laki – laki dan perempuan dengan rentang usia 13 sampai 17 tahun. Seperti biasanya, pendidik  membagikan lembaran pre-test yang berisi 10 soal untuk mengukur pengetahuan peserta sebelum mendapatkan materi.

Pada sesi penyajian materi, pendidik menggali pengetahuan peserta terkait topik yang akan didiskusikan. Para peserta remaja dengan antusias menyampaikan pendapatnya tentang penyakit menular seksual, dan penyebab serta jenis-jenisnya. Peserta mengakui bahwa mereka banyak mendapatkan informasi tentang penyakit menular seksual melalui media sosial dan edukasi yang diterima pada saat mengikuti kegiatan posyandu remaja. Melanjutkan diskusi, Fiani Rizky memberikan uraian materi terkait IMS seperti akibat yang ditimbulkan, gejala yang dialami ketika sseseorang terinfeksi, hingga jenis penyakit menular seksual yang sering dijumpai di masyarakat. Kegiatan diskusi ini berlangsung aktif dan efektif dengan antusiasme yang besar terkait materi yang disampaikan. Di sesi selanjutnya pendidik mengajak 9 peserta yang hadir untuk mendiskusikan tindakan yang dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan penularan IMS. Sesi ini membuat peserta semangat dengan rangkaian permainan seperti “mitos atau fakta”. Fiani Rizky memberikan beberapa pernyataan pada peserta kemudian meminta peserta untuk memilih apakah pernyataan tersebut adalah mitos atau fakta. Melalui permainan ini terlihat sekitar 70% peserta memahami materi yang disampaikan. 

Di sesi akhir, peserta paham tentang informasi terkait IMS dan cara pencegahan yang perlu dilakukan. Peserta diharapkan aktif mengampanyekan dan mengajak teman-teman remaja lainnya untuk lebih waspada dan berhati-hati dalam bergaul untuk menghindari tertularnya penyakit IMS.  Dari hasil post- tes yang dibagikan di akhir diskusi, terlihat peningkatan pengetahuan peserta atas materi yang disampaikan. 

Yayasan Sikola Mombine menyatakan bahwa sangat penting diketahui pemaparan terkait Kesehatan seksual dan reproduksi untuk kelompok remaja baiknya menggunakan metode diskusi aktif yang akan menarik perhatian peserta untuk terbuka dalam mengutarakan pendapat dan pertanyaan yang perlu mereka pahami dan ketahui. 

Program diskusi rutin kelompok remaja di kelurahan Pantoloan Boya, Kec. Taweli, Kota Palu diharapkan dapat memberikan fokus pendidikan seksual terutama untuk memberdayakan dan mempersiapkan anak dan remaja menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan mampu membangun relasi yang sehat.

Tinggalkan Balasan