• Post author:
  • Post category:Blog
  • Post comments:0 Comments

Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah – Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran ayah dalam pengasuhan anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Banggai Kepulauan menggelar Pelatihan Pengasuhan dengan Cinta (PDC). Kegiatan yang berlangsung pada Senin, 9 Desember 2024, di Kantor Desa Saiyong, Kecamatan Tinangkung, ini merupakan bagian dari Program Malane Mola, sebuah inovasi untuk mendorong kesetaraan peran dalam keluarga.

Pelatihan dibuka secara resmi oleh Pj. Bupati Banggai Kepulauan, yang diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah, Edison E. Moligay, S.Sos., M.A.P. Dalam sambutannya, Edison menekankan bahwa pengasuhan anak bukan hanya tanggung jawab ibu, melainkan juga ayah.

“Pengasuhan anak merupakan tanggung jawab bersama. Ayah memiliki peran besar dalam membentuk karakter anak melalui kasih sayang dan bimbingan. Dengan terlibatnya ayah dalam pengasuhan, keluarga dapat menciptakan lingkungan yang harmonis dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal,” ujar Edison.

Ia juga mengungkapkan harapannya agar pelatihan ini dapat mendorong para ayah untuk lebih aktif berpartisipasi dalam keluarga, memberikan teladan yang baik, dan menciptakan hubungan yang lebih erat dengan anak-anak mereka.

Pelatihan menghadirkan dua narasumber utama, yakni Sekretaris DP3AP2KB Riska Pratiwi Thirayo, S.Ip., dan Direktur Eksekutif Yayasan Sikola Mombine Provinsi Sulawesi Tengah, Nur Safitri Lasibani, S.Ip.

Dalam sesi pemaparan, Riska menjelaskan bahwa Program Malane Mola selaras dengan visi pengarusutamaan gender.

“Program ini mendorong pembagian peran yang adil antara ayah dan ibu dalam keluarga, memberikan ruang bagi perempuan untuk meningkatkan kualitas diri, serta memastikan keterlibatan ayah dalam pengambilan keputusan keluarga,” ungkapnya.

Sementara itu, Nur Safitri menekankan pentingnya cinta dan bimbingan dalam peran ayah sebagai agen perubahan.

“Ayah memiliki pengaruh besar dalam membentuk masa depan anak-anak melalui kasih sayang, keadilan, dan teladan yang diberikan. Malane Mola adalah langkah konkret untuk menciptakan keluarga yang berkeadilan gender,” jelasnya.

DP3AP2KB berharap Desa Saiyong dapat menjadi percontohan sebagai Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) di Kabupaten Banggai Kepulauan. Melalui program ini, DP3AP2KB optimistis akan tercipta keluarga yang harmonis, berkeadilan, dan kuat dalam membangun masyarakat yang lebih peduli terhadap kesetaraan gender.

Pelatihan ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk perangkat desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan warga umum. Rangkaian kegiatan berlangsung dengan antusiasme tinggi, menandakan komitmen masyarakat untuk mendukung kesetaraan peran dalam keluarga.

Dengan pelatihan ini, DP3AP2KB menegaskan komitmennya untuk mendorong perubahan pola pikir masyarakat dan menciptakan keluarga yang lebih kuat, adil, dan harmonis di Kabupaten Banggai Kepulauan.

[End]

Penulis: Satrio Amrullah | Editor: Satrio Amrullah

Tinggalkan Balasan