Palu, Metrosulawesi.com – Komunitas perempuan Sulawesi Tengah menggelar kegiatan Jambore Perempuan Inspirasi 2016 di Gedung Olah Seni (Golni), Jumat-Sabtu (26-27/2/2016). Kegiatan ini dihadiri para politisi perempuan dan beberapa lembaga di Sulawesi Tengah.
Ketua Komunitas Sikola Mombine (KSM) Sulteng, Maida Sita mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, jambore perempuan dapat menjadi ruang diskusi untuk berbagi pengalaman terkait keberadaan perempuan di Sulawesi Tengah.
“Banyak sekali hal yang harus d ibahas disini, terutuma kekerasan terhadap perempuan, peran perempuan dalam konteks sosial maupun politik dan termasuk sumber daya manusia (SDM),” kata Maida, Jumat (26/2/2016).
Sementara itu, Panitia pelaksana Jambore, Neng mengatakan rendahnya kualitas perempuan dalam pembangunan menyebabkannya tertinggal dalam segala hal.
“Maka untuk mengatasinya diperlukan upaya dan strategi mengintegrasikan gender ke dalam arus pembangunan dengan cara menempatkan perempuan sebagai subjek pembangunan dan menghilangkan faktor kendala yang dihadapi perempuan dengan melakukan kegiatan analisis dan evaluasi,” katanya.
Lanjutnya, dengan kerangka maka akan dihasilkan suatu identifikasi sejauhmana peranan perempuan dalam pembangunan dewasa ini.
“Dimana salah satu indikator integrasi perempuan dalam pembangunan adalah tingkat partisipasi perempuan di semua bidang lapangan kerja sebagai politikus, PNS, karyawan, buruh perusahaan termasuk petani dan semua bidang pembangunan lainnya,” katanya.
Menurutnya, andil perempuan dalam pembangunan nasional diprediksi akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Meskipun Women In Development Approach (WID) yang diperkenalkan oleh United States Agency for International Development (USAID) mengatakan perempuan adalah sumber daya yang belum dimanfaatkan secara optimal untuk memberikan sumbangan ekonomi dalam pembangunan.
“Ini berarti bahwa perempuan dan pembangunan telah menjadi sorotan dunia internasional termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam kajian yang lebih komprehensif,” kata Neng.
Selain itu, peran perempuan di luar rumah, baik langsung maupun tidak langsung, memberikan kontribusi yang besar terhadap pembangunan bangsa.
“Pemerintah telah menempatkan kaum perempuan sebagai partner bagi pembangunan. Isu gerakan dan pemberdayaan perempuan yang berkembang berkisar dalam suatu pemikiran bahwa perempuan sebagai sumber daya pembangunan,” katanya.
“Konsep ini memberikan porsi kepada kaum perempuan untuk lebih eksis meningkatkan peran sertanya dalam pembangunan menuju bangsa yang sejahtera dan penuh kedamaian,” tambahnya.
Turut hadir dalam acara ini, Komisi Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA) Sulawesi Tengah.
Editor : M Yusuf BJ