Pandemi Covid-19 memiliki dampak yang besar dalam berbagai skema kehidupan bermasyarakat. Dampak ini paling besar dirasakan oleh kelompok rentan yang meliputi lansia, perempuan, anak, dan rakyat kelas menengah kebawah. Dalam upaya pencegahan penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) dan mengurangi dampak untuk masyarakat di Sulawesi Tengah. Yayasan Sikola Mombine bersama Kader posyandu sirsak, pegawai kantor kelurahan Kabonena, dan satgas PPA kabonena melakukan  sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat Kelurahan Kabonena pada 13 September 2021 yang bertempat di ruang pertemuan kantor kelurahan Kabonena, dan dihadiri oleh narasumber Else Agnesya selaku Satgas COVID kota Palu dan selaku bidan di Puskesmas Pantoloan.

Kegiatan diskusi Covid-19 ini dihadiri 9 peserta yang semuanya adalah perempuan dengan rentang usia 35 – 56 tahun. Diskusi dimulai dengan perkenalan antar peserta dan narasumber, yang dilanjut dengan informasi program dan materi kelas. Pada sesi awal diskusi, fasilitator melakukan pretest kepada peserta untuk mengukur pengetahuan terkait materi yang akan didiskusikan. Memulai sesi pemaparan materi, Ibu Else membuka forum diskusi yang efektif dengan peserta. Materi yang dijelaskan antara lain terkait apa itu covid-19, bagaimana penularannya, gejala apa yang ditimbulkan ketika terpapar, cara pencegahan serta cara penanganannya. Selama kelas berlangsung, beberapa peserta menceritakan tentang apa yang sering mereka lihat dan amati selama pandemi hingga saat ini, seperti masih rendahnya tingkat kesadaran diri masyarakat terkait pemakaian masker ketika berada di luar rumah. Peserta juga berbagi informasi terkait informasi seperti apa yang mereka dengar tentang covid di televisi, dalam lingkup kehidupan bertetangga, berita di media sosial, dan kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh pihak satgas kelurahan maupun Puskesmas yang masih kerap membuat masyarakat jadi bingung. Misalnya berita terkait vaksin yang banyak lebih banyak terdengar dampak negatifnya, seperti vaksin menyebabkan kematian, cacat, juga dampak buruk yang ditimbulkan setelah vaksin. Melihat hal ini, Ibu Else menjelaskan terkait Vaksinasi yang merupakan bentuk program pencegahan penularan covid yang dilakukan oleh pemerintah terhadap masyarakat dan merupakan disubsidi untuk lebih cepat memulihkan saat kondisi pandemi Covid-19.  Penjelasan ini dimaksudkan untuk membantu pemahaman kelompok perempuan di kelurahan Kabonena terkait kegunaan vaksin untuk membentuk kekebalan kelompok, dan masyarakat bisa mengaksesnya di fasilitas pelayanan kesehatan dan layanan penyedia vaksin terdekat dari wilayah tempat tinggal mereka yang salah satunya adalah Puskesmas kabonena dan beberapa tempat umum seperti taman GOR. Fasilitator juga menjelaskan  bahwa,  vaksinasi  tidak menjamin masyarakat untuk tidak terpapar covid jika tidak menerapkan protokol kesehatan yang baik, namun vaksinasi akan mengurangi  efek yang dirasakan saat terpapar virus dan mempercepat proses pemulihan.

Di sesi akhir diskusi, peserta memiliki pemahaman untuk menyaring informasi bahaya covid dan manfaatnya. Bertambahnya pengetahuan peserta membuat peserta berani untuk mengambil sikap dan mengimplementasikan pengetahuan yang didapat dari diskusi kali ini dalam kehidupan sehari-hari. Hetti mengungkapkan bahwa “kami banyak sekali mendapatkan berita negatif dari dampak vaksin, itu yang buat kita tidak mau divaksin, dan suami larang kita juga untuk divaksin, karena kita sudah banyak mendapatkan informasi negatif dari vaksin tersebut, kelas begini sebaiknya dibuat juga untuk masing – masing RT, supaya masyarakat teredukasi dengan baik.”

Kegiatan diskusi warga Kelurahan Kabonena terkait Covid-19 ini diharapkan akan membangun tingkat kesadaran masyarakat dan mengedukasi masyarakat untuk terus melanjutkan kebiasaan baru dalam kehidupan di tengah pandemi Covid-19 ini dengan cara lebih disiplin dalam menjaga kesehatan seperti rajin mencuci tangan, menggunakan masker, menghindari keramaian, tidak melakukan banyak kontak fisik, dan berpartisipasi aktif dalam program vaksinasi. 

Tinggalkan Balasan