Yayasan Sikola Mombine di Kota Palu melalui kolaborasi bersama City Light Church sebagai salah satu lembaga Gereja yang berdomosili di Jakarta pada Selasa, 30 Juli 2019 telah meresmikan 1 unit Rumah Samporoa Mombine di Kelurahan Duyu Kecamatan Tatanga Kota Palu. Terhitung pasca bencana sampai dengan saat ini (Juli 2019) Yayasan Sikola Mombine telah berhasil mengorganisir 2 Ruang Ramah Perempuan yang ada di Kelurahan Panau dibangun bersama YAPPIKA-Actionaid dan yang ada di Kelurahan Duyu. Bersama dengan Komunitas balai belajar kampung perempuan yang ada dikelurahan Duyu proses menemukan 1 rumah dengan lokasi yang sangat strartegis untuk dijadikan sebagai Rumah Samporoa Mombine bukanlah hal mudah. Salah satu indikator dengan memilih rumah yang aman dan mudah di akses oleh masyarakat penyintas tentunya merupakan tantangan tersendiri. Beberapa kali terjadi perubahan dalam penentuan titik lokasi rumah Samporoa Mombine, diantaranya Kelurahan Duyu adalah wilayah yang sangat terdampak parah akibat gempa bumi dan Likuifaksi 28 September 2018.

Peresmian Rumah Samporoa Mombine di Kelurahan Duyu diikuti oleh seluruh jajaran pemerintahan di tingkat Kecamatan sampai dengan level Kelurahan beserta dengan masyarakat penyintas yang tinggal di Hunian Sementara ACT Kelurahan Duyu. Sambutan hangat dari Lurah Duyu Bpk. Nurdin F. Adam, SKM memberikan satu motivasi bagi Sikola Mombine yang melakukan basis pengorganisiran kelompok perempuan dalam mendorong kepemimpinan dan kemandirian ekonomi pasca bencana 28 September 2019.

‘’Sebagai Kepala Pemerintahan yang ada di Kelurahan Duyu, saya sangat kagum dengan perempuan-perempuan hebat yang saat ini mendedikasikan dirinya untuk mendorong kerjasama dalam upaya pemulihan pasca bencana. Harapan saya melalui balai belajar kampung Sikola Mombine yang ada di Kelurahan ini bisa merangkul semua perempuan-perempuan untuk menciptakan ruang perlindungan atas dirinya sendiri, dan juga melalui kelompok usaha ekonomi Singgani di Kelurahan Duyu akan menjadi oleh-oleh khas masyarakat Kelurahan Duyu yang akan membaggakan bagi kita semua”. (Ucap Lurah Duyu).

Rangkaian acara dalam proses peresmian diikuti dengan sambutan dari Direktur Yayasan Sikola Mombine, Risnawati, SE. Dalam sambutannya menyebutkan bahwa saat ini yang terpenting adalah bagaimana mengelola Samporoa Mombine menjadi ruang yang mudah diakses oleh perempuan anak dan kelompok rentan lainnya, menjadi pusat informasi dan pengetahuan pasca bencana yang bisa diupdate melalui ruang-ruang diskusi di Banua Samporoa Mombine.

“Saat ini,masyarakat penyintas memerlukan ruang-ruang untuk dijadikan sebagai pusat informasi bersama, menemukan pengetahuan-pengetahuan terkait kebencanaan menjadi sangat penting untuk melahirkan satu masyarakat yang lebih cerdas. Melalui penjangkauan Samporoa Mombine diharapkan mampu menjadi ruang bersama kelompok perempuan yang ada di Kelurahan Duyu untuk mendiskusikan segala persoalan perempuan untuk menciptakan satu lingkungan yang berprespektif gender”

Acara pengguntingan pita yang sebagai bentuk peresmian pelayanan Samporoa Mombine untuk segera beroperasi di lakukan langsung oleh pemerintah Kecamatan Tatanga dalam hal ini di wakili oleh Sekretaris Kecamatan Tatanga Bpk. Eko Permadi. Rangkaian pembukaan melalui sambutan-sambutan semua perwakilan stake holders dan perwaiklan masyarakat setempat, ditutup dengan dialog bersama yang dilakukan didalam Rumah Samporoa Mombine. Dialog ini sebagai bentuk ruang diskusi antara stake holders bersama beberapa perwakilan masyarakat dan tokoh perempuan. Dalam dialog bersama, lahir beberapa gagasan yang kemudia akan ditindaklanjuti oleh  Sikola Mombine bersama dengan komunitas perempuan yang ada dikelurahan Duyu.

‘’Tentunya semua ini menjadi tugas kita bersama, melawan kekerasan dan pelecehan seksual dilingkungan masyarakat adalah tantangan yang harus diselesaikan bersama bukan hanya perempuan, tapi langkah afirmasi dengan melibatkan laki-laki terutama suami, mendorong kemandirian keluarga juga penting melibatkan peran perempuan apalagi kita tahu bersama pasca bencana banyak suami-suami kita yang kehilangan pekerjaan, jadi mari bersama-sama kita mendukung upaya-upaya kerja kemanusiaan ini menjadi satu cita-cita kita bersama” (ucap sekretaris kecamatan Duyu dalam dialog bersama).

Tinggalkan Balasan