Perempuan tak hanya berperan sebagai ibu rumah tangga atau sebagai perempuan karier saja. Mereka, kita, juga bisa menjadi panutan atau sosok yang bisa menginspirasi orang lain, tengok Ibu Misna, perempuan penggerak yang aktif dalam kegiatan peningkatan kapasitas perempuan desa melalui pemberdayaan kelompok ekonomi perempuan di Kabupaten Donggala. Ibu Misna yang bekerja sebagai operator sistem keuangan desa di dua desa juga merupakan seorang koordinator kelompok ekonomi minyak kelapa dampal. Memulai untuk ikut berpartisipasi sejak tahun 2012, Ibu Misna menjabat sebagai bendahara KTNA di sirenja, dan ketua kelompok tani perempuan di desa dampal. Prestasi ini terus berlanjut di tahun 2014 hingga 2019 dimana beliau terpilih sebagai kaur umum di pemerintahan desa dampal, bendahara desa dan PPK pilgub, serta vokal point di sikola mombine.
Ibu Misna mengungkapkan latar belakang partisipasinya dalam memberdayakan perempuan di desa yang membuatnya bangga dengan kerja keras nya terkait isu kesetaraan gender dengan dukungan perempuan di sekitarnya. Melalui partisipasi aktifnya, Ibu Misna berkeinginan untuk pelan-pelan merubah paradigma tentang keterlibatan perempuan dalam berbagai kegiatan pengambilan keputusan. Dengan banyaknya tantangan, alhamdulillah setiap dari itu dapat disikapi dengan baik, sehingga dapat dianugerahkan dengan penghargaan sebagai perempuan penggerak di Donggala dari NasDem Provinsi.
Mama Didit, sapaan akrab ibu Misna mengakui, awal mula dirinya berkecimpung dalam aktifitas organisasi, bermula ketika dirinya dipertemukan dengan Ibu Mutmainah Korona sekitar awal tahun 2000an, dalam proes advokasi kasus permasalahan di Desa yang dikawal hingga ranah kabupaten. sehingga melalui momentum tersebut, dirinya tertarik untuk ikut dalam kegiatan-kegiatan sosial hingga membuatnya menjadi salah satu Perempuan Paralegal yang difasilitasi oleh DP3A Sulteng untuk melakukan aktifitas pendampingan terhadap kasus-kasus kekerasan.
Ibu dari empat anak itu, dipercayakan untuk menjadi bendahara di Desa Dampal selama dua periode. Sehingga membuat perempuan-perempuan di sekitarnya termotivasi untuk mengembangkan kapasitas daam gerakan yang dibangun bersama, memotivasi untuk menghadirkan keterwakilan perempuan dalam setiap pengambilan keputusan dalam setiap pertemuan dan musyawarah di tingkat desa.
Bergerak di isu kesetaraan gender, Ibu Misna mendapatkan motivasi dari diri sendiri. Motivasi ini mulai muncul saat melihat kondisi perempuan di sekitarnya, terutama pasca bencana yang akhirnya membuat Ibu Misna mengorganisir kelompok perempuan agar lebih berdaya dalam masa kritis. Kegiatan yg Ibu Misna lakukan didukung oleh dan berawal dari Yayasan Sikola Mombine yang sudah membantu pemberdayaan perempuan melalui kelompok belajar dan ekonomi sejak 2013.
Selain motivasi dari diri sendiri, peran keluarga, terutama suami dan anak-anak yang supportif dan selalu memberi dukungan adalah hal yang membuat Ibu Misna tetap dan akan terus aktif dalam kegiatan yang mendukung kesetaraan gender. Ibu Misna menyatakan bahwa sejak berdirinya Yayasan Sikole Mombine, beliau mendapatkan banyak ilmu yang sangat bermanfaat dari tempat belajar yang diinisiasi oleh Ibu Mutmainah Korona selaku pendiri Yayasan Sikola Mombine.
Mendapatkan penghargaan sebagai perempuan inspiratif dari NasDem Provinsi Sulawesi Tengah bukanlah perjalanan yang singkat. Dari-tahun ke tahun NasDem melalukan observasi berlanjut dalam menilai Ibu Misna sebagai kategori perempuan penggerak. Ibu Misna menambahkan “alhamdulillah saya mendapatkan kategori perempuan inspiratif atas dukungan dan kerja keras bersama selama ini.”
Bapak Arman Garda selaku panitia dari NasDem menyatakan kekagumannya pada sosok Ibu Misna.
“Perempuan tangguh kelahiran Dampal 48 tahun lalu itu, merupakan kader perempuan penggerak Sikola Mombine di Desa Dampal Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala. Sehari hari Misna bergelut dengan aktifitas sosial kemanusiaan di desa, mulai dari memberi penguatan kepada kelompok perempuan, hingga megorganisir kelompok-kelompok remaja dan laki-laki untuk teribat dalam pembangunan di desa.” Ujarnya.
“Ibu Misna adalah perempuan rendah hati dengan prinsip terus membangun kebersamaan keberagaman itu, memiliki cita-cita luhur yang ingin Menjadikan hidupnya sebagai agen perubahan sosial yang nantinya akan melahirkan perempuan pemimpin berkarakter dan berdaulat secara politik.”
Bagi Bapak Arman, Ibu Misna sangat cocok dengan gelar perempuan inspiratif untuk NasDem, karena melalui aktifitas balai belajar kampung yang dibangun bersama Yayasan Sikola Mombine, Misna sudah memotivasi perempuan di Desa dampal untuk terus memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap kemajuan zaman melalui balai belajar kampung yang menjadi solusi tepat untuk menambah kapasitas pengetahuan perempuan yang sebagian besar belum bisa mengenyam fasilitas pendidikan secara formal. Bagi NasDem, perempuan harus mampu menjadi aktor perubahan yang dimulai dari lingkungan terdekat dan dapat menjadi aktor perubahan sosial politik untuk mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat Indonesia yang berdaulat, adil,mandiri dan demokratis.
Ibu Misna dan Bapak Arman sepakat dengan harapan bersama bagi kelompok perempuan desa untuk menguatkan ekonomi dan terus berdaya terutama saat masa pandemi dengan mengembangkan usaha rumahan seperti yang selama ini sudah dikerjakan, anyaman, kripik, pembuatan abon, minyak kelapa, dll.
Sahabat Mombine, apakah anda siap jadi bagian perempuan penggerak di wilayah anda?