Penulis: Maryam Dulman, SH

22 April diperingati sebagai Hari Bumi. Dampak pandemi covid-19 tidak hanya dirasakan pada aktivitas publik yang dihentikan/dikurangi, tetapi juga berdampak pada kaum perempuan. Imbauan pemerintah daerah maupun nasional kepada masyarakat untuk tetap dirumah saja, menerapkan social maupun physical distancing, membuat sebagian perempuan anggota kelompok ekonomi dampingan Sikola Mombine di kelurahan Panau kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hariannya. Pasalnya, suami mereka yang sebagian bekerja sebagai buruh harian kehilangan pekerjaannya bahkan tak sedikit yang dirumahkan (PHK) oleh perusahaan akibat pandemi covid-19 ini. Oleh karenanya, berbagai upaya dilakukan oleh perempuan penggerak di komunitas untuk terus bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan keluarga, salah satunya dengan memanfaatkan pekarangan serta lahan untuk ditanami sayur-mayur.

Dokumentasi: SM

Rabu, 22 April 2020 yang merupakan momentum Hari Bumi diisi oleh sebanyak 5 orang perempuan penggerak bersama Direktur dan Program Manager Sikola Mombine melalui penanaman perdana di kebun kelompok perempuan. Kebun kelompok ini diinisiasi oleh anggota kelompok ekonomi Sikola Mombine di Kelurahan Panau, Kecamatan Tawaeli, Kota Palu. Kebun ini nantinya akan digarap oleh anggota kelompok ekonomi sebagai upaya anggota kelompok ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dapurnya sehari-hari. Kebun kelompok tersebut telah ditanami sayur-mayur berupa cabai, terung, pakcoy, serta kangkung.

Di tengah kebergantungan terhadap pasar, kegiatan ini harapannya dapat memberikan contoh baik di masyarakat akan pentingnya menjaga bumi agar tetap seimbang serta pentingnya menyiapkan kebutuhan pangan sejak dini ditengah situasi pandemi covid-19 saat ini.

Tinggalkan Balasan