Namanya Misna, perempuan tangguh kelahiran Dampal 48 tahun lalu itu, merupakan kader perempuan penggerak Sikola Mombine di Desa Dampal Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala. Sehari hari Misna bergelut dengan aktifitas sosial kemanusiaan di desa, mulai dari memberi penguatan kepada kelompok perempuan, hingga megorganisir kelompok-kelompok remaja dan laki-laki untuk teribat dalam pembangunan di desa.
Mama Didit, sapaan akrab ibu Misna mengakui, awal mula dirinya berkecimpung dalam aktifitas organisasi, bermula ketika dirinya dipertemukan dengan Ibu Mutmainah Korona sekitar tahun 2013, dalam proses pendampingan kasus alokasi dana desa yang dikawal hingga ranah kabupaten. sehingga melalui momentum tersebut, dirinya tertarik untuk ikut dalam kegiatan-kegiatan sosial hingga membuatnya menjadi salah satu Perempuan Paralegal yang difasilitasi oleh DP3A Sulteng untuk melakukan aktifitas pendampingan terhadap kasus-kasus kekerasan.
Ibu dari empat anak itu, dipercayakan untuk menjadi bendahara di Desa Dampal selama dua periode. Sehingga membuat perempuan-perempuan di sekitarnya termotivasi untuk mengembangkan kapasitas daam gerakan yang dibangun bersama, memotivasi untuk menghadirkan keterwakilan perempuan dalam setiap pengambilan keputusan dalam setiap pertemuan dan musyawarah di tingkat desa.
Perempuan rendah hati dengan prinsip terus membangun kebersamaan keberagaman itu, memiliki cita-cita luhur yang ingin Menjadikan hidupnya sebagai agen perubahan sosial yang nantinya akan melahirkan perempuan pemimpin berkarakter dan berdaulat secara politik.
“Beberapa tahun lalu,saya pernah vakum dari kegiatan sosial ,saya mencoba memilih hidup di suatu daerah yang sangat sepi dari hiruk pikuk kramaian dan masyarakat ,saya memilih berkebun bersama suami tetapi jiwa saya seperti kehilangan arah ,seperti ada yang kurang menurutku dalam hidup, sehingga saat itu saya memutuskan untuk kembali dengan aktifitasku sebagai dunia yang sudah menyatu dengan diriku selama ini yakni aktifitas sosial yang sudah menjadi nyawaku untuk melangkah dalam hidup”
Melalui aktifitas balai belajar kampung yang dibangun bersama Yayasan Sikola Mombine, Misna berharap bisa memotivasi perempuan di Desa dampal untuk terus memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap kemajuan zaman, sehingga balai belajar kampung menjadi solusi tepat untuk menambah kapasitas pengetahuan perempuan yang sebagian besar belum bisa mengenyam fasilitas pendidikan secara formalKarena menurut Misnah, perempuan harus mampu menjadi aktor perubahan yang dimulai dari lingkungan terdekat sehingga bisa menjadi aktor perubahan sosial politik untuk mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat Indonesia yang berdaulat, adil,mandiri dan demokratis.