
Palu, Februari 2025 – Pemerintah Kota Palu menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Huntap Sangu Rara 2025 sebagai bagian dari upaya perencanaan pembangunan berbasis inklusi di kawasan hunian tetap (huntap) Kota Palu. Musrembang ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kota Palu untuk mengimplementasikan Sulawesi Tengah Tanggap Bencana (SULTENG TABE) dan program Central Sulawesi Rehabilitation and Reconstruction Project (CSSRP). Sangu Rara sendiri berarti satu hati dan niat.
Acara ini bertujuan untuk menyerap aspirasi warga serta merumuskan solusi bersama guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat pasca-bencana. Kegiatan Musrembang Huntap Sangurara ini diselenggarakan selama dua hari pada 24-25 Februari 2025. Penyerapan aspirasi dilakukan di tujuh titik area hunian tetap yang berlokasi di kota Palu yaitu; Huntap Petobo, Huntap Mandiri, Huntap Satelit Balaroa, Huntap Satelit Lere, Huntap Kawasan Duyu, Huntap Kawasan Talise, dan Huntap Kawasan Tondo 2.
Dalam pertemuan ini, warga menyampaikan berbagai tantangan yang masih dihadapi selama tinggal di huntap, seperti pasokan air bersih yang belum stabil, ketiadaan fasilitas pendidikan di beberapa huntap, serta keterbatasan layanan kesehatan akibat belum berfungsinya puskesmas pembantu dan posyandu yang masih dilakukan di rumah warga. Infrastruktur juga menjadi perhatian utama, dengan minimnya penerangan jalan umum (PJU) serta belum tersedianya rambu-rambu evakuasi di kawasan rawan bencana.
Selain itu, persoalan administratif seperti ketidakjelasan sertifikat rumah huntap juga menjadi keluhan warga. Warga mengusulkan berbagai solusi, di antaranya pembangunan sekolah, pembuatan sumur bor, penyediaan bus sekolah, serta percepatan legalitas rumah huntap. Mereka juga meminta dukungan bagi usaha kecil dan menengah (UMKM), pengelolaan limbah, serta peningkatan keamanan lingkungan.
Dalam Musrembang tersebut Pemerintah Kota Palu merespons dengan menyusun sejumlah langkah konkret, termasuk inspeksi jaringan pipa untuk mengatasi kebocoran air, penyediaan suplai air sementara melalui tangki, serta meninjau ketersediaan lahan untuk pembangunan fasilitas pendidikan.
Di sektor ekonomi, pemkot Palu mendorong warga untuk mengajukan bantuan usaha melalui aplikasi Sangu Palu serta mengikuti program pelatihan keterampilan dari Dinas Koperasi dan UMKM. Untuk meningkatkan keamanan, akan dilakukan pemasangan PJU tambahan dan pendirian pos keamanan di beberapa titik rawan. Dalam hal administrasi kependudukan, pemerintah sedang mengajukan percepatan sertifikasi rumah huntap kepada Kementerian ATR/BPN melalui program PTSL.
Sebagai tindak lanjut, pemerintah merencanakan berbagai program prioritas, termasuk inspeksi jaringan air bersih, pemasangan rambu evakuasi, penyediaan fasilitas kesehatan, serta pembangunan masjid di beberapa huntap. Pemerintah juga menargetkan monitoring bulanan untuk memastikan implementasi solusi yang telah disepakati berjalan efektif. Diharapkan, dengan adanya Musrenbang Huntap Sangu Rara 2025 ini, sinergi antara warga dan pemerintah semakin kuat dalam membangun kawasan hunian tetap yang lebih layak dan berdaya saing.
[End]
Penulis: Satrio Amrullah | Editor: Satrio Amrullah