Sebagai upaya peningkatan partisipasi kaum muda dalam demokrasi melalui kesadaran politik, Yayasan Sikola Mombine dan Badan Eksekutif Mahasiswa FISIP Untad mengadakan sebuah talkshow menarik Bernama NGOPI Ngobrol Politik Mahasiswa pada Rabu (28/8/2022). Kegiatan yang bertepatan dengan empat tahun pasca bencana Pasigala ini juga sekaligus merefleksikan kepemimpinan perempuan menuju Sulteng tangguh bencana.
Kegiatan yang berlangsung di Gedung C Fisip Untad ini, dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan, Dr. Ilyas Lampe, S.Sos.,M.I.Kom. Dalam sambutannya beliau menyatakan bahwa model talkshow seperti ini penting untuk mendekatkan teori yang didapatkan mahasiswa di kampus dengan situasi sosial hari ini.
Ken Tsuyoshi Limboki, ketua Bem FISIP Untad yang juga memberikan sambutan menyatakan sangat antusias dalam kerjasama dalam program ini. Ia berharap ini menjadi langkah pembuka untuk kerjasama dengan Yayasan Sikola Mombine kedepanya.
Dalam kegiatan ini hadir sebagai narasumber ibu Mutmainah Korona selaku anggota DPRD Kota Palu, ibu Nirmala Dewi Politis Partai PDIP, ibu Sri Hartini perempuan vocal poin penyintas bencana, dan Nur Safitri Lasibani sebagai Direktur Yayasan Sikola Mombine. Adapun yang bertindak sebagai moderator ialah ibu Dyah Fitria Kartika Sari selaku dosen Ilmu Komunikasi.
Mutmainah Korona dalam pemaparannya menyatakan bahwa Personal is political setiap dari kita adalah politik. Pernyataan itu mengatakan bahwa diri kita adalah bagian dari keputusan politik maka penting untuk kita mulai sadar politik. Ibu Sri selaku penyintas membakar semangat mahasiswa melalui ceritanya tentang persoalan sosial yang dihadapi oleh para kaum penyintas bencana di Huntara, maka dia mengajak mahasiswa untuk bersuara lantang memperjuangkan nasib mereka.
Sementara itu, Ibu Nirmala mengajak mahasiwa untuk melihat bahwa perempuan juga bisa mengisi kepemimpinan politik maka penting untuk memberikan dukungan akses agar perempuan bisa berpartisipasi dalam parlemen. Sesi pemaparan juga ditutup oleh direktur eksekutif Yayasan Sikola Mombine yang berbagi pengalaman kerja kerja lembaganya dalam mendorong kepemimpinan perempuan dan respon bencana. Kegiatan ini berlangsung selama dua jam.
Kurang lebih terdapat 40 orang peserta yang datang dari perwakilan BEM lintas fakultas di Universitas tadulako, mereka memberikan pertanyaan dan komentar terkait dengan figur perempuan dalam dunia politik hingga isu kenaikan BBM yang dirasakan langsung dampaknya oleh masyarakat kecil.
Riski Arfian mahasiswa ilmu komunikasi berpendapat bahwa figur Pemimpin perempuan politik saat ini belum mampu memberikan tauladan, jadi ia bertanya bagaimana model kepemimpinan yang menginspirasi agar perempuan lain bisa berani maju dalam politik?
Mutmainah Korona sebagai salah seorang pemimpin politik perempuan memberikan jawaban bahwa kita harus melihat kepemimpinan dari sekitar kita, baik dalam jalan politik parlementer ataupun non parlementer, diluar banyak pemimpin perempuan yang sudah memberikan dampak perubahan di masyarakat. Ia kemudian menyebutkan berbagai contoh nyata bagaimana pemimpin perempuan dalam dunia politik begitu menginspirasi.
Kegiatan NGOPI ini berlangsung selama 2 jam. Sesi interaktif dipenuhi dengan refleksi dan analisa kritis baik dari peserta ataupun narasumber. Hingga akhir sesi peserta terlihat antusias mengikuti kegiatan.
Kegiatan NGOPI ini adalah rangkaian kegiatan yang diinisiasi oleh Sikola Mombine dalam program Perempuan dalam Politik, yang didukung oleh Women Democracy Network. Selain talkshow kegiatan ini dirangkaikan dengan menandatangani nota kesepahaman untuk implementasi program Merdeka Belajar Bersama FISIP Untad dan Juga Nota Kesepahaman Bersama Komisi Informasi untuk Implementasi Keterbukaan Informasi Publik di Sulawesi Tengah. []