logo sm penggerak muda
Logo penggerak Muda Sikola Mombine

Angkatan Hijau Penggerak Muda Sikola Mombine

Senin, 27 Maret 2017 sebanyak 21 pemuda yang datang dari latar belakang organisasi berbeda, berkumpul untuk bersama-sama hadir pada orientasi kelas perdana Penggerak Muda Sikola Mombine. Mereka belajar membangun sinergitas dan melahirkan sebuah aksi bersama yang berdampak bagi semua orang. Kelas belajar ini diharapkan mampu memberikan kemampuan leadership, management organisasi dan capacity building kepada anak muda untuk diaplikasikan dikomunitas mereka masing-masing. Kelas belajar ini menggunakan participatory method yaitu merefleksikan pengalaman teman-teman penggerak muda kedalam teori-aksi-refleksi.

Kegiatan malam itu dimulai dengan pembacaan naskah cerita “Jebakan Tikus” yang difasilitasi oleh mentor penggerak muda yaitu kak Wawan (Gunawan Primasatya). Sebelum para peserta mulai membaca, Kak Wawan mengatakan bahwa pemimpin generasi milenial abad 21 adalah generasi pendengar yang baik. Maka pendengar yang kurang baik bukanlah pemimpin generasi abad 21. Kemudian cerita mulai dibacakan secara bergilir oleh peserta belajar. Setelah selesai membacakan cerita jebakan tikus tersebut, satu per satu penggerak muda di tantang untuk merefleksikan nilai dari cerita jebakan tikus ke kehidupan nyata atau kehidupan pribadi. Masih ada beberapa penggerak muda yang belum mampu mengekspresikan nya lewat verbal. Masih ada yang malu-malu, bingung, atau tidak kosentrasi saat cerita dibacakan.

f36318ba-d7b0-4605-9513-c723729caeb9

Proses Belajar
Agenda berlanjut dengan diberinya kertas pada masing-masing penggerak muda. Di kertas tersebut wajib menggambarkan avatar yang sesuai dengan karakter dan kepribadian mereka atau tokoh yang dapat menggambarkan mereka. Setelah selesai, setiap peserta wajib menjelaskan gambar mereka ke penggerak muda lainnya dengan syarat tidak saling mengenal sebelumnya. Kurang lebih 5 menit diberi waktu untuk saling menjelaskan masing-masing dari gambar mereka, hal ini bertujuan untuk mengakrabkan diri dan saling mengenal bukan hanya sekedar nama saja. Tapi juga lebih mengenal karakter dan sisi lain dari partner pembicaranya. Kami percaya bahwa tim yang solid dibangun atas keberagaman karakter yang dimiliki setiap orang dan setiap orang menerimanya dengan tangan terbuka.

9203178d-a0ff-401b-ab43-9a3eafa5ec42

cb8f28f8-6a40-4b7d-8c25-b26481fff44a
Selanjutnya, setelah semua penggerak muda selesai mengenalkan partner mereka masing-masing. Gambar avatar diri dikembalikan ke si pemilik gambar. Kak Wawan pun memberikan instruksi untuk menuliskan visi dan misi melalui 4 anggota tubuh, dimana kepala menunjukkan ilmu, tangan menunjukkan aksi, hati menunjukkan tujuan dan kaki menunjukkan standing point.

fb2e5a60-c69c-45ca-b5c1-de90eeacb333
Kegiatan ditutup dengan mendiskusikan kesepakatan peraturan dalam kelas dan menempelkan gambar avatar yang telah dituliskan visi dan misi di dinding kelas Penggerak Muda, gamabr avatar itu akan disimpan rapi untuk mengingatkan kepada semua penggerak muda tentang visi-misi yang mereka tanamkan selama proses belajar yang akan berlangsung kurang lebih enam bula yang nantinya setelah masa kelas berakhir, dapat mengingatkan kembali sebagai bentuk refleksi dan patron agar nantinya aksi-aksi yang dilakukan sesua jalur visi misi yang dituliskan dikertas.

Kesepakatan dalam Kelas
Kedatangan penggerak muda dalam orientasi kelas belajar perdana didasari atas kegelisahan-kegelisahan yang mereka hadapi di dalam kehidupan bermasyarakat dan membuktikan bahwa mereka memiliki ‘sense’ ingin melakukan perubahan. Orientasi kelas perdana ini berhasil menyusun visi-misi individu, visi misi perjuangan bersama dan strategi perubahan sosial apa yang ingin diwujudkan.
Sampai jumpa di kelas belajar selanjutnya tanggal 10 April 2017.
Belajar untuk Bergerak, Bergerak untuk Perubahan.

Reni Septiani
Editor : Fira Tiyasning Tri Utari

Tinggalkan Balasan