• Post author:
  • Post category:Blog
  • Post comments:0 Comments
Tiga kontestan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulteng dalam Pilkada 2024 (Gambar: Kabar Selebes)

Tahun 2024 menjadi momen penting bagi demokrasi di Indonesia. Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tanggal 27 November 2024 sebagai hari pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan berlangsung di 37 provinsi, termasuk Sulawesi Tengah dan Kota Palu. Dalam kontestasi politik ini, masyarakat dihadapkan pada tanggung jawab besar untuk memilih pemimpin yang tidak hanya mampu memimpin secara administratif, tetapi juga memiliki keberpihakan yang jelas terhadap isu-isu sosial, termasuk perlindungan anak dan pengarusutamaan gender.

Situasi Terkini Kasus Kekerasan dan Pernikahan Anak di Sulawesi Tengah

Perlindungan anak dan pengarusutamaan gender adalah isu strategis yang menyentuh berbagai aspek pembangunan. Data menunjukkan bahwa Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan dalam kedua isu ini. Tingginya angka perkawinan anak, kekerasan berbasis gender, dan rendahnya representasi perempuan di berbagai sektor menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

Sulawesi Tengah sendiri termasuk dalam 10 besar provinsi dengan angka pernikahan anak tertinggi di Indonesia, mencapai 15,8%, lebih tinggi dari rata-rata nasional. Data menunjukkan bahwa 58,97% perempuan di provinsi ini menikah sebelum usia 20 tahun. Kota Palu, sebagai ibu kota provinsi, juga menghadapi tantangan kekerasan terhadap anak dan perempuan. Pada 2023, tercatat 144 kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Sulawesi Tengah, dengan 22 kasus terjadi di Kota Palu, menjadikannya lokasi dengan jumlah kasus tertinggi​.

Pernikahan anak tidak hanya melanggar hak-hak dasar anak tetapi juga meningkatkan risiko kekerasan domestik, stunting, dan kematian ibu saat melahirkan. Situasi ini diperburuk oleh dampak bencana alam seperti gempa bumi dan likuefaksi pada tahun 2018 yang memengaruhi stabilitas sosial-ekonomi masyarakat​ hingga hari ini.

Mengapa Kepemimpinan yang Berpihak Itu Penting?

Pilkada adalah kesempatan emas untuk memastikan masa depan daerah yang lebih baik. Masyarakat perlu sadar bahwa memilih pemimpin yang memiliki komitmen terhadap isu perlindungan anak dan pengarusutamaan gender bukan hanya investasi jangka pendek, tetapi juga jangka panjang.

Sebagai contoh, pemimpin yang berkomitmen pada pengarusutamaan gender akan lebih mungkin mendukung partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan, meningkatkan akses perempuan terhadap pendidikan dan lapangan kerja, serta menciptakan lingkungan yang aman dari diskriminasi dan kekerasan.

Di sisi lain, pemimpin yang peduli pada perlindungan anak akan memprioritaskan kebijakan yang mencegah perkawinan dini, melindungi anak dari eksploitasi, dan memastikan mereka mendapatkan hak-haknya, seperti pendidikan dan kesehatan.

Apa yang Harus Kita Pertimbangkan Sebagai Pemilih?

Sebagai warga yang peduli, pastikan kandidat kepala daerahmu memiliki komitmen nyata terhadap isu-isu ini dalam visi-misinya. Perhatikan program konkret yang mereka tawarkan, seperti pendidikan inklusif, akses kesehatan yang memadai untuk perempuan dan anak, serta komitmen mengurangi angka kekerasan dan pernikahan dini.

Dengan memilih pemimpin yang berpihak pada perlindungan anak dan gender, kita turut memastikan generasi mendatang dapat tumbuh di lingkungan yang sehat dan setara. Pilkada 2024 adalah momentum bagi masyarakat Sulawesi Tengah untuk mendukung pemimpin yang peduli pada masa depan anak-anak kita.

[End]

Penulis: Satrio Amrullah | Editor: Satrio Amrullah

Tinggalkan Balasan