• Post author:
  • Post category:Blog
  • Post comments:0 Comments

Sabtu, 24 Agustus 2024, Kelurahan Donggala Kodi di Kota Palu menjadi pusat perayaan Hari Anak Nasional (HAN) yang diselenggarakan oleh Wahana Visi Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Sikola Mombine, Forum Anak Simpotowe Donggala Kodi, serta Pemerintah Kelurahan Donggala Kodi. Perayaan ini bertujuan untuk memberikan perhatian lebih terhadap pemenuhan hak-hak anak, khususnya dalam upaya menghentikan praktik perkawinan anak usia dini.

Acara ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu, Hardi, S.Pd., M.Pd., yang mewakili Wali Kota Palu, H. Hadianto Rasyid, SE. Dalam sambutannya, Hardi menyampaikan salam hangat dari Wali Kota yang tidak dapat hadir karena agenda lain yang bersamaan.

“Kami berterima kasih kepada Wahana Visi Indonesia dan Yayasan Sikola Mombine yang telah membantu memberikan semangat bagi anak-anak di Kota Palu untuk terus mengenyam pendidikan,” ungkap Hardi.

Lurah Donggala Kodi, Idris, SH., MH., dalam sambutannya mengungkapkan rasa bangganya atas terselenggaranya Hari Anak Nasional di wilayahnya. Idris juga menyoroti pembentukan Forum Anak Simpotowe di Kelurahan Donggala Kodi sebagai bukti nyata komitmen pemerintah kelurahan dalam mendukung pemenuhan hak-hak anak.

“Saya sangat bangga bahwa peringatan Hari Anak Nasional dilaksanakan di Kelurahan Donggala Kodi, apalagi kelurahan kami sudah memiliki Forum Anak Simpotowe yang aktif. Anak-anak ini adalah generasi penerus kita di masa depan, dan kita semua memiliki tanggung jawab untuk mendukung mereka,” ujar Idris.

Lurah juga menekankan pentingnya upaya bersama masyarakat untuk menghentikan praktik perkawinan anak usia dini. Ia menyampaikan bahwa pernikahan hanya diperbolehkan bagi mereka yang telah mencapai usia matang, yaitu 19 tahun, sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Salah satu momen penting dalam perayaan HAN 2024 di Donggala Kodi adalah kampanye Stop Perkawinan Usia Anak yang dipimpin oleh Forum Anak Simpotowe Donggala Kodi. Anak-anak dari berbagai latar belakang berkumpul untuk menyuarakan pentingnya melindungi anak-anak dari praktik perkawinan di bawah umur. Kampanye ini mendapatkan perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat setempat.

Kampanye tersebut diakhiri dengan penandatanganan Deklarasi Stop Perkawinan Usia Anak, yang dilakukan oleh berbagai tokoh penting, termasuk Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Hardi, Lurah Idris, imam setempat, tokoh masyarakat, serta anak-anak yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Deklarasi ini diharapkan menjadi komitmen bersama untuk memastikan bahwa anak-anak di Kelurahan Donggala Kodi, dan secara lebih luas di Kota Palu, mendapatkan hak mereka untuk tumbuh dan berkembang tanpa terbebani oleh tanggung jawab perkawinan dini.

Wahana Visi Indonesia dan Yayasan Sikola Mombine secara konsisten membangun kolaborasi bersama dalam memperjuangkan hak-hak anak, terutama dalam hal akses pendidikan, perlindungan dari kekerasan, dan peningkatan kesejahteraan sosial anak-anak, termasuk salah satunya menyelenggarakan Hari Anak Nasional di kelurahan Donggala Kodi tersebut.

Melalui berbagai programnya, kedua organisasi ini juga fokus pada pembangunan karakter anak-anak, dengan memberikan pelatihan, modul-modul pendidikan, serta kegiatan-kegiatan yang mendorong anak-anak untuk aktif dalam menyuarakan hak-hak mereka. Sosialisasi dan kampanye stop perkawinan usia anak yang diangkat dalam peringatan HAN tahun ini adalah bagian dari upaya mereka untuk memastikan anak-anak dapat tumbuh dalam lingkungan yang aman dan mendukung.

Peringatan Hari Anak Nasional di Kelurahan Donggala Kodi tersebut ditutup dengan berbagai penampilan dari anak-anak setempat. Pertunjukan seni dan budaya, yang melibatkan anak-anak dari Forum Anak Simpotowe, menambah kemeriahan acara. Penampilan ini menunjukkan bahwa anak-anak tidak hanya membutuhkan perlindungan fisik, tetapi juga ruang untuk mengekspresikan diri dan bakat mereka.

Dengan diadakannya peringatan Hari Anak Nasional 2024 ini, diharapkan komitmen untuk melindungi dan memajukan hak-hak anak semakin kuat, baik di tingkat lokal maupun nasional. Stop perkawinan usia anak menjadi salah satu fokus utama, namun lebih dari itu, penting untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan haknya untuk hidup, belajar, bermain, dan berkembang secara optimal.

Hari Anak Nasional 2024 di Kelurahan Donggala Kodi menjadi momentum penting untuk memperkuat upaya pemenuhan hak-hak anak, serta mendorong masyarakat dan pemerintah untuk terus bersinergi dalam mewujudkan lingkungan yang lebih baik bagi generasi penerus bangsa.

[End]

Penulis: Satrio Amrullah | Editor: Satrio Amrullah

Tinggalkan Balasan