Policy Brief: Urgensi Penerapan Ekonomi Sosial Solidaritas untuk Palu yang Tangguh, Cerdas, Hijau dan Inklusif

Tim Penulis:
Dissa Syakina Ahdanisa, Nur Safitri Lasibani, Fira Tiyasning Tri Utari, Wulan Trisya Lembonunu, Muh. Taufik Hidayat, Gunawan, Maryam

Diterbitkan oleh:
Yayasan Sikola Mombine, Sasakawa Peace Foundation

Tahun Terbit:
2024

***

Ringkasan Eksekutif:

Inklusi perempuan dan kelompok minoritas, seperti penyandang disabilitas, dalam kegiatan ekonomi dan kewirausahaan masih menghadapi kendala, terutama bagi pengusaha mikro dan kecil di Indonesia Timur. Kondisi ini sering kali diperparah oleh faktor eksternal seperti bencana alam.

Diketahui bahwa ada lebih dari 352,000 perempuan terdampak bencana alam PASIGALA di tahun 2018. Bencana tersebut juga berdampak bagi 1,771 penyandang disabilitas dan 60,000 keluarga. Lebih dari 3,000 keluarga tersebut memiliki kepala keluarga perempuan1.

Beberapa studi menunjukkan bahwa pelaku usaha mikro dan kecil di daerah terdampak bencana, sebagian besar didominasi oleh perempuan. Data pelaku usaha berdasarkan gender di kota Palu, Sigi dan Donggala menunjukkan bahwa komposisi pelaku usaha adalah perempuan berkisar di ratio 49% – 55%2. Selain itu, data dari program pemberdayaan 642 pelaku usaha mikro dan kecil menunjukkan bahwa 20- 30% pelaku usaha yang ditemui adalah pelaku usaha disabilitas atau memiliki anggota keluarga disabilitas.

Policy Brief ini dipaparkan pada tanggal 19 September 2023 di Hotel Jazz Palu dalam kegiatan Diseminasi Hasil Penelitian tentang Social and Solidarity Economy Organizations and Enterprises di Kota Palu, yang diselenggarakan oleh Yayasan Sikola Mombine bekerjasama dengan Sasakawa Foundation. Policy brief ini masih dalam tahap pengembangan analisis yang akan disempurnakan pada cetakan kedua.

[DOWNLOAD FULL PDF]

Tinggalkan Balasan