Sekolah Tinggi Hukum Indonesia (STHI) Jentera menggelar acara inaugurasi atau pengukuhan empat penerima Beasiswa Munir Said Thalib, Selasa lalu (8/12). Acara inaugurasi digelar di Omah Munir, Malang, Jawa Timur, museum HAM yang sengaja didirikan untuk mengenang mendiang Munir Said Thalib.
Pemilihan Munir Said Thalib sebagai nama beasiswa merupakan semangat untuk meneruskan nilai-nilai perjuangan yang yang selama hidupnya ditunjukkan oleh almarhum yakni cerdas, berani, idealis, dan rendah hati.
Empat orang yang beruntung mendapatkan Beasiswa Munir adalah Ahmad Fauzi dari Konsorsium Reformasi Hukum Nasional Jakarta, Novita dari Forum Warga Kota Jakarta, Lovina dari Riau Corruption Trial, dan Maryam dari Sikola Mombine Palu.
Dijelaskan dalam siaran pers, Beasiswa Munir adalah salah satu program beasiswa penuh yang diberikan kepada para pegiat di organisasi masyarakat sipil untuk menempuh jenjang pendidikan S1 Ilmu Hukum. Program beasiswa ini terlaksana atas kerjasama dengan Omah Munir dengan dukungan dari The Asia Foundation.
Sebagaimana dikutip dari laman resmi STHI Jentera, Beasiswa Munir memang ditargetkan untuk kalangan LSM.Beasiswa ini meliputi seluruh biaya kuliah selama delapan semester terdiri dari biaya masuk/pangkal, biaya semester, dan biaya SKS serta biaya hidup bagi mahasiswa yang berasal dari luar Jabodetabek.
Untuk mendapatkan Beasiswa Munir, beberapa persyaratan yang harus dipenuhi antara lain WNI, sudah bekerja dua tahun di sektor masyarakat sipil, dinominasikan oleh lembaga tempat bekerja, lolos seleksi, dan menyusun esai maksimal 500 kata.
Selain Beasiswa Munir, STHI Jentera juga menyediakan Beasiswa Jentera yang ditargetkan untuk lulusan SMA/sederajat dengan prestasi terbaik di sekolahnya. Beasiswa ini meliputi seluruh biaya kuliah selama delapan semester terdiri dari biaya masuk/pangkal, biaya semester, dan biaya SKS serta biaya hidup bagi mahasiswa yang berasal dari luar Jabodetabek.
Untuk mendapatkan Beasiswa Jentera, beberapa persyaratan WNI, lulusan SMA/sederajat, nilai rata-rata rapor minimal 7,00, memiliki prestasi akademik dan non-akademik yang dibuktikan dengan fotokopi piagam atau surat keterangan dari sekolah atau pihak terkait, lolos seleksi administrasi dan wawancara, dan menyusun esai maksimal 500 kata.
Dalam sambutannya, Yunus Husein, Ketua STHI Jentera menyatakan para penerima Beasiswa Munir terpilih melalui seleksi ketat, mulai dari seleksi berkas, makalah, serta wawancara oleh para panelis.
“Tentu saja mereka terpilih karena telah membuktikan kontribusi nyata kepada masyarakat melalui lembaga mereka masing-masing,” kata mantan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan.
Dalam acara pengukuhan, istri almarhum Munir, Suciwati berpesan kepada penerima Beasiswa Munir agar tetap konsisten membela kaum yang tertindas.
http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt566feaf99e885/penerima-beasiswa-munir-sthi-jentera-jalani-inaugurasi