• Post author:
  • Post category:Blog
  • Post comments:0 Comments

Pembangunan daerah sejatinya memiliki tiga ciri pokok, yaitu meliputi seluruh aspek kehidupan, dilaksanakan secara terpadu, dan meningkatkan swadaya masyarakat.

Sumber daya alam dan sumber daya manusia merupakan dua potensi yang jika bisa dimaksimalkan secara bijaksana dapat berkonstribusi positif terhadap peningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Mewujudkannya jelas tak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh perencanaan yang matang, tepat, dan efektif.

Salah satu yang fokus menggali dan meningkatkan potensi aspek ini adalah Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LKTL), sebuah asosiasi pemerintah kabupaten untuk mewujudkan pembangunan yang menjaga lingkungan dan menyejahterakan masyarakat sesuai agenda nasional melalui gotong royong multipihak.

Kabupaten Sigi dengan luas wilayah sekitar 5.196 kilometer persegi mengandalkan sedikitnya tiga komoditas unggulan yang ditanam dengan memanfaatkan tutupan hutan, yaitu kakao, kopi, dan kelapa.

Oleh karena itu, peningkatan kesejahteraan masyarakat bukan hanya mengedepankan pertumbuhan ekonomi setinggi-tingginya. Pembangunan yang berpihak kepada kelestarian lingkungan juga tak boleh diabaikan. Butuh peran serta masyarakat untuk mewujudkannya.

Untuk menjawab tantangan apakah Pemerintah Kabupaten Sigi bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya dengan tetap menjaga kelestarian alam, Yayasan Sikola Mombine bersama LTKL yang didukung oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sigi mengadakan lokakarya Generasi Lestari Kabupaten Sigi di Aula Pemancingan Nagaya, Kecamatan Dolo (26/11/2022).

Generasi Lestari merupakan wadah kaum muda dalam bergotong royong untuk melestarikan alam dan menyejahterakan masyarakat.

Para peserta lokakarya terdiri dari puluhan anak muda yang berasal dari berbagai komunitas dengan latar belakang yang berbeda-beda.

“Komunitas-komunitas berbeda yang datang di sini untuk mendiskusikan hal-hal penting. Pertama membentuk forum lintas komunitas untuk menyongsong Festival Lestari tahun 2023 di Sigi”, kata Fira Tiyasning Tri Utari (29), fasilitator Yayasan Sikola Mombine kepada Tutura.Id.

Festival Lestari merupakan kegiatan untuk merayakan dan mempromosikan perkembangan serta kemajuan implementasi visi Kabupaten Lestari guna mendukung tujuan pembangunan nasional Indonesia.

Selain melibatkan anggota LTKL dan jejaring mitra, Festival Lestari yang dijadwalkan berlangsung di Kecamatan Lindu pada 23-25 Juni 2023 itu juga akan menggandeng pemangku kepentingan di tingkat provinsi dan nasional.

Pun demikian, Fira berharap penyelenggaraan Festival Lestari 2023 bukan semata tujuan utama penyelenggaraan lokakarya ini. Terpenting adalah memanfaatkannya sebagai wadah bertukar ide anak muda di Kabupaten Sigi untuk berkontribusi pada pembangunan daerah yang berkelanjutan.

“Jumlah kita banyak, energi kita besar, kreativitas dan inovasi kita tanpa batas, masa depan adalah tentang kita semua,” tutur Juris Bramantyo (36), koordinator Generasi Lestari, saat memberikan materi dalam salah satu sesi.

Antusiasme positif terlihat dari peserta yang mengikuti sesi materi. Mereka terlihat aktif dalam sesi ice breaking hingga bertukar harapan yang telah mereka tuliskan pada sebuah kertas.

Jufrin selaku Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sigi terlihat semringah melihat antusiasme tersebut. “Acara ini sebagai salah satu gerak anak muda Sigi dalam keterlibatan membangun Sigi,” ujar Jufrin saat membuka kegiatan lokakarya.

Lokakarya tersebut, dilanjutkan Jufrin, sejalan dengan visi pemerintah kabupaten dalam program “Sigi Hijau” yang berfokus pada pembangunan berbasis pelestarian lingkungan.

Salah satu pencapaian lokakarya ini adalah kesepakatan membentuk forum bernama Komunitas Rumah Sigi sebagai wadah kolaborasi.

Sumber: Tutura.Id

Tinggalkan Balasan