Yayasan Sikola Mombine jalin kerja sama dengan Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu dalam upaya mencegah kekerasan berbasis gender di Sulawesi Tengah.
Kerja sama itu ditandai penandatanganan perjanjian kerjasama dalam rangka pemberdayaan, penelitian dan pengabdian masyarakat serta penanganan kekerasan berbasis gender di Sulawesi Tengah melalui edukasi, pendampingan, penanganan kasus kekerasan hingga memfasilitasi kebutuhan penyintas baik secara litigasi maupun non-litigasi, Kamis 19 Januari 2023.
“Perjanjian Kerjasama ini merupakan wujud dari komitmen Yayasan Sikola Mombine dan Universitas Muhammadiyah Palu terhadap isu-isu kekerasan berbasis gender yang marak terjadi dan menjadikan perempuan serta anak sebagai kelompok paling rentan dan berisiko,” ungkap Direktur Sikola Mombine Nur Safitri Lasibani dalam keterangannya kepada ReferensiA.id.
Untuk itu, jelas dia, dibutuhkan sinergitas dan kolaborasi antar pihak dalam hal ini Universitas Muhammadiyah Palu, yang telah mengembangkan sistem layanan bantuan hukum serta memiliki divisi perlindungan perempuan dan anak.
Sebagai lembaga perguruan tinggi, Universitas Muhammadiyah Palu concern terhadap upaya perlindungan dan pemenuhan hak perempuan dan anak.
“Ruang lingkup perjanjian kerjasama ini meliputi pendampingan kepada penyintas kekerasan berbasis gender, penjangkauan kasus kekerasan, memberikan rujukan kasus serta memfasilitasi kebutuhan korban/penyintas kekerasan seperti kebutuhan medis, psikologis korban serta pendampingan dalam proses penanganan litigasi (hukum),” katanya.
Penandatanganan perjanjian kerjasama ini dirangkaikan bersamaan dengan screening film dokumenter “Di Balik Satu Batang” bekerjasama dengan Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDi) dan Yayasan Sikola Mombine.
Setelah dilakukan pemutaran film tersebut, dilanjutkan dengan diskusi panelis oleh perwakilan Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Sulawesi Tengah, BPJS Kesehatan Cabang Palu, Kantor Bea dan Cukai Pantoloan, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Palu serta Anggota Dewan Perwakilan Remaja (DPR) Sulawesi Tengah.
“Tujuan dilaksanakannya screening film tersebut adalah untuk menyampaikan fakta terkini terkait masyarakat yang terdampak kenaikan cukai melalui media kreatif, mempromosikan isu kenaikan cukai dan pergolakan industry tembakau kepada masyarakat luas dan memberikan ruang diskusi antara kaum muda dan/atau masyarakat setempat dengan perwakilan pemangku kepentingan tersebut,” terangnya.
Diskusi ini diikuti oleh 47 orang peserta civitas akademika Universitas Muhammadiyah Palu.
Dalam sambutannya, Nur Safitri Lasibani juga mengapresiasi dan mendukung upaya kerjasama yang saat ini dilakukan antar Yayasan Sikola Mombine dan Universitas Muhammadiyah Palu, utamanya terkait komitmen terhadap upaya perlindungan dan pemenuhan hak perempuan dan anak serta penanganan kekerasan berbasis gender.
Hal senada disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Muhammadiyah Palu Sudirman SKM MKes. Dia bilang, Universitas Muhammadiyah Palu sangat membuka diri dan mengapresiasi atas komitmen bersama untuk penanganan kasus kekerasan berbasis gender di Sulawesi Tengah, juga mendukung penyelenggaraan screening film “Di Balik Satu Batang” yang menyajikan data dan fakta terkait pro dan kontra kenaikan cukai rokok.
Sumber: Referensia