
Sigi, Februari 2025 – Dalam upaya meningkatkan akses ekonomi bagi perempuan dan penyandang disabilitas, Yayasan Sikola Mombine bersama Dinas Koperasi Kabupaten Sigi memfasilitasi pembentukan koperasi konsumen inklusi di tiga kecamatan, yakni Sigi Biromaru, Gumbasa, dan Dolo Selatan. Koperasi ini dibentuk sebagai solusi atas keterbatasan akses bahan baku usaha yang selama ini dihadapi oleh para pelaku usaha kecil di desa-desa tersebut.
Program ini merupakan kemitraan Yayasan Sikola Mombine bersama Arbeiter Samariter Bund South and South East Asia (ASB S-SEA) dan bekerjasama dengan KEMENDAGRI, pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, Pemerintah Kabupaten Sigi yang di dukung oleh Federal Ministry for Economic Co-operation and Development, Republic of Germany (BMZ) /Kementerian Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan Repubik Federal Jerman (BMZ).
Koperasi inklusi ini bertujuan untuk mempermudah pelaku usaha dalam mendapatkan bahan baku tanpa harus pergi ke Kota Palu, yang memerlukan biaya transportasi yang cukup besar. Selain itu, koperasi juga akan berfungsi sebagai tempat pemasaran hasil produksi para anggotanya.
Program Manager Yayasan Sikola Mombine, Muhammad Taufik Hidayat, menegaskan pentingnya pembentukan koperasi inklusi sebagai solusi atas kendala logistik yang selama ini dihadapi oleh pelaku usaha di desa-desa Kabupaten Sigi.
“Kita melihat rata-rata pelaku usaha di 10 desa ini membeli bahan baku di Kota Palu. Biaya transportasi dari Sigi ke Palu cukup besar. Dengan adanya koperasi inklusi, pelaku usaha dapat membeli bahan baku di koperasi tersebut sekaligus memasarkan hasil produksi mereka,” jelasnya.

Pembentukan koperasi ini dimulai pada Januari 2025 dengan jumlah anggota rata-rata 35 orang per koperasi. Proses pendirian koperasi berawal dari diskusi dengan peserta program bantuan wirausaha dari Sikola Mombine. Dari hasil rembuk tersebut, muncul inisiatif untuk mendirikan koperasi yang berasaskan manfaat bersama dan gotong royong.
Setelah kesepakatan awal, Yayasan Sikola Mombine menggandeng Dinas Koperasi Kabupaten Sigi untuk memberikan pendampingan teknis kepada calon anggota koperasi. Dinas Koperasi memberikan arahan mengenai mekanisme pembentukan koperasi, termasuk penyusunan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), penentuan iuran pokok dan wajib, serta sistem pencatatan keuangan koperasi.
Para calon anggota juga diberikan pemahaman mengenai 16 fungsi buku koperasi yang meliputi pencatatan transaksi, pembagian keuntungan, hingga struktur kepengurusan. Koperasi ini nantinya akan berbentuk toko serba guna yang menyediakan kebutuhan pokok rumah tangga serta pupuk pertanian, sehingga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan anggota.
Sebagai koperasi inklusi, keanggotaannya mencakup penyandang disabilitas, sehingga memungkinkan mereka untuk terlibat aktif dalam kegiatan ekonomi tanpa hambatan. Saat ini, koperasi yang telah terbentuk masih dalam tahap pengurusan legalitas agar dapat beroperasi secara resmi.
Salah seorang anggota koperasi, Siti Rahmawati, menyampaikan harapannya terhadap koperasi ini.
“Dengan adanya koperasi, kami tidak perlu jauh-jauh ke Kota Palu untuk mendapatkan bahan baku usaha. Ini sangat membantu kami dalam mengurangi biaya dan meningkatkan keuntungan,” ujarnya.
Mekanisme koperasi ini mengedepankan asas gotong royong, di mana anggota saling mendukung untuk memastikan koperasi berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi seluruh anggotanya. Dengan mendekatkan akses bahan baku serta memperkuat sistem pemasaran produk lokal, koperasi ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Sigi.
Muhammad Taufik Hidayat menegaskan bahwa Yayasan Sikola Mombine akan terus mendampingi koperasi ini agar tetap berkembang dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
“Kami berkomitmen untuk terus mendukung koperasi ini, baik melalui pelatihan, pendampingan, maupun akses ke mitra potensial. Harapannya, koperasi ini dapat menjadi model usaha yang berkelanjutan bagi perempuan dan penyandang disabilitas di Kabupaten Sigi,” pungkasnya.
Dengan adanya koperasi konsumen inklusi ini, diharapkan kesejahteraan para pelaku usaha kecil, khususnya perempuan dan penyandang disabilitas, semakin meningkat, serta terbentuk ekosistem ekonomi yang lebih mandiri dan berkelanjutan di Kabupaten Sigi.
[End]
Penulis: Satrio Amrullah | Editor: Satrio Amrullah