
INFOSULTENG.ID, Palu – Director of The Gender Investment and Innovation Program dari Sasakawa Peace Foundation (SPF), Ayaka Matsuno, menegaskan komitmennya dalam mendukung pembangunan ekonomi inklusif di Kota Palu.
Dalam forum Diseminasi Riset dan Strategi Ekonomi Inklusif yang dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Palu, Irmayanti Pettalolo, dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Palu, Rico Djanggola, Ayaka menyampaikan pencapaian program yang telah dijalankan selama dua tahun terakhir.
“Kami melihat Palu memiliki semangat luar biasa untuk bangkit dan berkembang. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk terus mendukung kota ini agar lebih inklusif dan berdaya,” ujar Ayaka Matsuno dalam sambutannya, Kamis, 27 Februari 2025.
SPF telah menjalankan berbagai inisiatif untuk memperkuat ekosistem ekonomi sosial di Palu, termasuk melalui diskusi kelompok terarah atau Focus Group Discussion dengan berbagai pemangku kepentingan. Hasil dari pertemuan tersebut menunjukkan perlunya sinergi dalam membangun ekonomi yang lebih terbuka dan inklusif.
“Setiap orang memiliki ide berbeda dalam membangun kota yang lebih baik. Namun, tanpa kolaborasi, upaya itu akan sulit terwujud. Oleh karena itu, kita harus bekerja bersama dan merangkul semua pihak,” kata Ayaka.
Adapun program utama SPF di Palu adalah penguatan ekonomi berbasis Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya: Kesetaraan gender, Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi dan Pengurangan kesenjangan
Untuk mendukung tujuan ini, SPF bekerja sama dengan Yayasan Sikola Mombine, Kopernik, dan Business Incubator dalam pengembangan program wirausaha bagi perempuan dan penyandang disabilitas. Selain itu, mereka juga memproduksi modul pelatihan yang dirancang untuk membantu mereka dalam pemasaran dan pengembangan bisnis.
“Kami ingin memastikan bahwa kebijakan yang dikembangkan dapat benar-benar diimplementasikan dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat,” ungkap Ayaka.
Kata Ayaka, SPF telah membangun komunikasi dengan pemerintah pusat, termasuk Menteri Koperasi dan UKM Indonesia, yang menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif ini. Pemerintah berencana untuk mengalokasikan pendanaan serta memasukkan strategi ekonomi inklusif ke dalam kebijakan nasional.
“Dukungan ini akan menjadi langkah besar dalam memastikan bahwa perempuan dan penyandang disabilitas mendapatkan akses ekonomi yang setara. Kami berharap kerja sama dengan pemerintah lokal dan nasional dapat terus berkembang,” tutup Ayaka.
Perlu untuk diketahui, Sasakawa Peace Foundation adalah organisasi swasta asal Jepang yang berdiri sejak 1986 dengan dukungan dana abadi dari Nippon Foundation, bertujuan untuk memperkuat kerja sama internasional.
Sasakawa Peace Foundation menetapkan lima fokus utama yaitu menangani tantangan sosial di negara-negara Asia yang berkembang pesat, mendorong kemajuan sosial ekonomi melalui pemberdayaan perempuan, mempererat hubungan dengan negara-negara mayoritas Muslim, dan memperkuat kemitraan Jepang-Amerika Serikat, serta mengembangkan program berkelanjutan untuk menjaga kelestarian lautan dunia.
Sumber: Info Sulteng