• Post author:
  • Post category:Blog
  • Post comments:0 Comments

Mbuwu, Donggala – Pemerintah Desa Mbuwu Kabupaten Donggala mengadakan sosialisasi dan simulasi rencana kontinjensi banjir pada Kamis, 21 Desember 2024. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari dokumen rencana kontinjensi yang telah disusun pada bulan November lalu. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana banjir di masa mendatang.

Acara yang dihadiri oleh 73 peserta ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk pemerintah desa, Kelompok Siaga Bencana Desa (KSBD), PKK, kader posyandu, forum anak, anak-anak, lansia, dan warga umum. Simulasi menggunakan skenario yang dirancang berdasarkan pengalaman bencana banjir yang pernah terjadi di tahun 2011, 2014, dan 2024.

Untuk mendukung kelancaran kegiatan, Yayasan Sikola Mombine dan Wahana Visi Indonesia bekerja sama dengan BPBD Kabupaten Donggala. Mereka memfasilitasi proses simulasi dengan menyediakan perlengkapan seperti tenda, tandu, serta personel pendukung evakuasi.

Kepala Desa Mbuwu, menyatakan pentingnya kolaborasi untuk memitigasi risiko bencana di tingkat lokal.

“Simulasi ini adalah langkah konkret untuk memastikan masyarakat Desa Mbuwu memahami jalur evakuasi dan langkah penyelamatan diri saat banjir. Kami ingin semua pihak, terutama warga rentan, memiliki kesiapan yang baik. Saya berterima kasih kepada Yayasan Sikola Mombine, Wahana Visi Indonesia, dan BPBD Donggala atas dukungannya,” ujarnya.

Fiani, Program Manager Yayasan Sikola Mombine, menegaskan bahwa keterlibatan masyarakat adalah elemen kunci dalam pengurangan risiko bencana.

“Kami percaya bahwa masyarakat yang terlibat aktif dalam menyusun dan menjalankan rencana kontinjensi akan lebih siap menghadapi situasi darurat. Kegiatan ini adalah bukti nyata bahwa kerja sama lintas sektor dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi komunitas lokal,” jelasnya.

Melalui kegiatan ini, Desa Mbuwu berharap dapat menjadi contoh desa tangguh bencana di Kabupaten Donggala, sekaligus mendorong desa-desa lain untuk mengambil langkah serupa dalam menghadapi risiko bencana di wilayah mereka.

[End]

Penulis: Satrio Amrullah | Editor: Satrio Amrullah

Tinggalkan Balasan