Yayasan Sikola Mombine melakukan peningkatan kapasitas mengenai gender dan pencegahan kekerasan, kepada 15 remaja di Desa Batusuya, Kecamatan Sindue Tombusabora, Kabupaten Donggala, Rabu (8/9/2021). Yayasan Sikola Mombine yang saat ini bekerjasama dengan Yayasan Kerti Praja, melakukan upaya pencegahan kekerasan berbasis gender (KBG) dan memaksimalkan pemanfaatan layanan aduan kekerasan berbasis gender, yang ada di wilayah Palu dan Donggala.

Kegiatan ini menerapkan protokol kesehatan yang ketat, di mana panitia menyediakan masker dan handsanitizer. Selain itu, jumlah peserta juga dibatasi hanya 15 orang remaja yang ada di wilayah Desa Batusuya, yang terlibat dalam diskusi pencegahan kekerasan.

Program Manager Yayasan Sikola Mombine, Taufik, Kamis (9/9/2021) mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang gender dan pencegahan kekerasan, dengan harapan agar remaja juga bisa jadi pelopor dan pelapor, terkait tindakan kekerasan berbasis gender yang ada di wilayah Desa Batusuya.

“Situasi pandemi COVID-19 ini meningkatkan risiko terjadinya KBG di berbagai wilayah, termasuk di Desa Batusuya. Di satu sisi, potensi menjadi pelaku KBG juga semakin besar. Inilah upaya-upaya yang harus kita lakukan dalam mencegah dan menghentikan segala tindakan kekerasan berbasis gender,” ujar Taufik.

Menurutnya, upaya mencegah dan menghentikan segala tindakan kekerasan berbasis gender harus dilakukan, apalagi banyak sekali program pemerintah dan target secara nasional, terkait bagaimana Indonesia bisa jadi negara layak anak. Namun, yang terlebih dahulu harus didorong adalah agar kabupaten/kota menjadi layak anak

Tinggalkan Balasan