Poso pesisir selatan adalah sebuah kecamatan di kabupaten poso, provinsi sulawesi tengah yang memiliki luas sekitar 563,06 km2 dengan jumlah penduduk sekitar 9.953 jiwa kec. Ini terdiri dari 9 desa salah satunya yaitu desa Malitu yang menjadi desa kunjungan saya kali ini, desa ini berdiri pada tahun 1909 dengan nama malitu yang merupakan singkatan dari Ma “mari” Li “lihat” Tu “tuhan” artinya mari lihat tuhan. Penduduk di desa ini sekitar 763 jiwa dengan 293 KK.
Jika dilihat dari perekonomiannya, pertanian merupakan salah satu sektor penggerak ekonomi di desa ini, sebagian besar warganya bermata pencaharian sebagai seorang petani, yaitu bertani padi ladang, gula aren, coklat, cengkeh, jagung dan masih banyak lagi. Sisanya berprofesi sebagai seorang kuli bangunan. Petani di desa ini umumnya menanam padi dan pohon nira sebagai produk unggulan di desa, ibu-ibu di desa ini begitu mandiri mereka mengolah pertaniannya sendiri, saat suami mereka
pergi bekerja, mereka mengurus rumah lalu pergi kekebun untuk bekerja membantu suami mencari nafkah, yang menjadi kekaguman saya di desa ini warganya sangat memanfaatkan lahan yang ada bahkan halaman depan rumah pun ditanami berbagai macam hasil perkebunan seperti coklat, jagung, jambu, mangga, pisang dan lain-lain. Pemerintah dalam hal ini juga ikut berkontribusi seperti pemberian pupuk dan bibit setiap tahunnya bagi warga desa.
Keistimewaan warga di desa ini mereka sangat menjunjung tinggi toleransi dan gotong royong, contohnya seperti saat hari jum’at dan hari minggu warga desa tidak ada yang pergi bekerja kekebun karena 2 hari tersebut merupakan hari untuk tuhan hari jum’at bagi warga muslim dan hari minggu bagi warga kristiani, begitupun budaya gotong royongnya, ketika masa panen tiba sekitar 3 kali dalam setahun warganya bergotong royong untuk membantu keluarga yang sedang panen dan keluarga tersebut akan membalas kembali ketika keluarga lainnya panen.
Begitulah keharmonisan yang saya temui di desa ini begitu menyenangkan dan menjadi pengalaman sekaligus pelajaran berharga bahwa kita hidup harus saling membantu, saya berharap perekonomian di desa ini terus meningkat dan desa ini dapat menjadi contoh untuk desa yang lainnya.
Penulis : Rahmadani – Penggerak Muda