Dalam upaya mencegah dan menangani kekerasan berbasis gender di Sulawesi Tengah, Yayasan Sikola Mombine bersama Universitas Muhammadiyah Palu melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama dalam rangka pemberdayaan, penelitian dan pengabdian masyarakat serta penanganan kekerasan berbasis gender di Sulawesi Tengah melalui edukasi, pendampingan, penanganan kasus kekerasan hingga memfasilitasi kebutuhan penyintas baik secara litigasi maupun non-litigasi.
Perjanjian Kerjasama ini merupakan wujud dari komitmen Yayasan Sikola Mombine dan Universitas Muhammadiyah Palu terhadap isu-isu kekerasan berbasis gender yang marak terjadi dan menjadikan perempuan serta anak sebagai kelompok paling rentan dan berisiko. Untuk itu, dibutuhkan sinergitas dan kolaborasi antar pihak dalam hal ini Universitas Muhammadiyah Palu yang telah mengembangkan sistem layanan bantuan hukum serta memiliki divisi perlindungan perempuan dan anak sebagai lembaga di perguruan tinggi Universitas Muhammadiyah Palu yang concern terhadap upaya perlindungan dan pemenuhan hak perempuan dan anak.
Ruang lingkup perjanjian kerjasama ini meliputi pendampingan kepada penyintas kekerasan berbasis gender, penjangkauan kasus kekerasan, memberikan rujukan kasus serta memfasilitasi kebutuhan korban/penyintas kekerasan seperti kebutuhan medis, psikologis korban serta pendampingan dalam proses penanganan litigasi (hukum).
Penandatanganan perjanjian kerjasama ini dirangkaikan bersamaan dengan Screening Film Dokumenter “Dibalik satu Batang” bekerjasama dengan CISDI (Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives) dan Yayasan Sikola Mombine. Setelah dilakukan pemutaran film tersebut, dilanjutkan dengan diskusi panelis oleh perwakilan Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Sulawesi Tengah, BPJS Kesehatan Cabang Palu, Kantor Bea dan Cukai Pantoloan, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Palu serta Anggota Dewan Perwakilan Remaja (DPR) Sulawesi Tengah.
Tujuan dilaksanakannya screening film tersebut adalah untuk menyampaikan fakta terkini terkait masyarakat yang terdampak kenaikan cukai melalui media kreatif, mempromosikan isu kenaikan cukai dan pergolakan industry tembakau kepada masyarakat luas dan memberikan ruang diskusi antara kaum muda dan/atau masyarakat setempat dengan perwakilan pemangku kepentingan tersebut. Diskusi ini diikuti oleh 47 orang peserta civitas akademika Universitas Muhammadiyah Palu.
Dalam sambutannya, Direktur Eksekutif Yayasan Sikola Mombine, Nur Safitri Lasibani, S.IP, menyampaikan apresiasi dan mendukung upaya kerjasama yang saat ini dilakukan antar Yayasan Sikola Mombine dan Universitas Muhammadiyah Palu utamanya terkait komitmen terhadap upaya perlindungan dan pemenuhan hak perempuan dan anak serta penanganan kekerasan berbasis gender.
Hal yang senada disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Muhammadiyah Palu, Sudirman, SKM., M.Kes melalui sambutannya bahwa Universitas Muhammadiyah Palu sangat membuka diri dan mengapresiasi atas komitmen bersama untuk penanganan kasus kekerasan berbasis gender di Sulawesi Tengah juga mendukung penyelenggaraan screening film “Di balik Satu Batang” yang menyajikan data dan fakta terkait pro dan kontra kenaikan cukai rokok. Universitas Muhammadiyah sendiri telah memiliki kebijakan/aturan terkait pelarangan merokok dan penetapan kampus Universitas Muhammadiyah sebagai kawasan tanpa rokok (KTR) serta memberikan sanksi tegas bagi siapapun yang melanggarnya.
Sumber: Pariwaraku